Suara.com - Nama Suswono masih ramai dibicarakan netizen. Semua gara-gara ocehannya yang menganalogikan soal pemuda pengangguran menikahi janda kaya, seperti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1 itu dianggap sangat tidak bijaksana. Lantas, bagaimana latar pendidikan Suswono yang kini dibanding-bandingkan dengan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno.
Berikut pendidikan Suswono dan karier politiknya
Dr. Ir. H. Suswono, MMA, atau yang akrab disapa Suswono, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memulai perjalanannya di Fakultas Peternakan, jurusan Sosial Ekonomi Peternakan.
Gelar sarjana diraihnya pada tahun 1984, diikuti oleh gelar Magister Manajemen Agribisnis yang diselesaikannya pada tahun 2004-2005. Kemudian, Suswono juga berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Bisnis dari kampus yang sama pada 2010-2011.
Suswono yang lahir pada 20 April 1959 ini juga dikenal sebagai pemimpin di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat.
Pria berusia 65 tahun ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai pelajar teladan di masa SMA dan menjadi lulusan terbaik Sepadya Depdikbud pada tahun 1987. Riwayat pendidikan formalnya mencakup SMA Slawi sebelum melanjutkan ke IPB dan meniti karier akademik hingga meraih gelar doktoral.
Karier Suswono di bidang pendidikan dan politik dimulai dari menjadi guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bogor pada 1983 hingga 1986, dan dosen tetap di Universitas Ibn Khaldun Bogor dari 1984 hingga 2022. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen tidak tetap di IPB pada 1984-1988.
Pada 1999-2001, Suswono menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri di Kementerian Kehutanan RI, sebuah posisi yang turut mengasah pemahaman dan kontribusinya dalam bidang kebijakan lingkungan.
Pada Pemilu 2004, Suswono maju sebagai calon legislatif PKS dan berhasil menduduki kursi DPR RI melalui daerah pemilihan Jawa Tengah IX yang meliputi Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes.
Di DPR RI, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV yang menangani sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan. Karier politiknya mencapai puncak ketika Suswono diangkat sebagai Menteri Pertanian Indonesia pada 22 Oktober 2009 di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya di politik, Suswono juga aktif sebagai Penasihat di berbagai organisasi, termasuk KADIN, Masyarakat Ekonomi Syariah, dan ICMI Bogor. Ia juga terlibat sebagai Ketua HMI Cabang Bogor, Ketua Senat Mahasiswa Fapet IPB, Ketua Umum Yayasan Ummul Quro Bogor, serta Dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Pendidikan Rano Karno
Rano Karno pernah mengenyam pendidikan di SD Van Lith, SMP Van Lith. Saat SMA, ia bersekolah di SMA Negeri 6 Jakarta. Ia lulus SMA pada tahun 1979.
Setamat SMA, Rano mengambil kursus di Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat. Setelahnya ia tak pernah lagi melanjutkan studinya untuk sarjana.
Berita Terkait
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Wagub Rano Karno: Perda Kawasan Tanpa Rokok Bukan untuk Diskriminasi
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Pemprov DKI Terbaik dalam Pencegahan Korupsi, Wagub DKI Jakarta Terima Penghargaan dari KPK
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan