Suara.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, membeberkan targetnya dalam 100 hari kerja. Salah satunya adalah melakukan pelepasan pekerja migran di Istana.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada pekerja migran yang dianggap sebagai pahlawan devisa.
"Saya itu punya mimpi. Karena kita selalu mengatakan bahwa PMI adalah penghasil pahlawan devisa. Sesekali pelepasan, pelepasan PMI yang ke Korea misalnya itu, itu dilepas di Istana itu akhirnya mereka akan bangga," kata Karding ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, adanya pelepasan pekerja migran tersebut juga akan menjadi simbol memberikan pesan bahwa negara akan memberikan perlindungan.
Karding mengaku akan mengusulkan ke Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Dan memberi pesan kepada pemerintah, pemerintah memberi pesan bahwa ini dilepas di simbol negara artinya kami akan melindungi mereka," ujarnya.
Di sisi lain, Karding memiliki target yakni ingin membereskan masalah internal terkait tata kelola di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang baru berubah dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
"Salah satu target kita, kita dalam 100 hari ini tidak ada lagi masalah internal soal tata kelola, SIOTK, itu salah satu," katanya.
Lalu ia juga mengusulkan kepada Seskab dan Setneg untuk membentuk task force untuk menanggulangi masalah pekerja migran.
"Kita baru mengusulkan ke Seskab dan Setneg. Ya salah satunya adalah kita merasa perlu membentuk tim task force, tim gerak cepat. Jadi kalau ada apa-apa negara langsung hadir," ungkapnya.
Kemudian, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia juga ingin mengoptimalkan lounge yang biasa digunakan untuk transit. Lounge ini ingin dioptimalkan untuk menyelesaikan masalah-masalah administrasi.
"Kita bantu menyelesaikan administrasi yang tidak perlu lagi lari kesana lari kesini. Jadi kita akan buat lounge yang bagus dan misalnya di sana ada bermasalah dengan imigrasi atau polisi diselesaikan di sini aja. Nah ini kami, saya sudah koordinasi dengan Menteri Imigrasi, Menteri BUMN," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Biaya Retreat Kabinet Merah Putih dari Kantong Pribadi Presiden Prabowo? Ini Kata Abdul Kadir Karding
-
Komnas Perempuan Ungkap Fenomena Alih Peran Orangtua, Istri Cari Nafkah tapi Suami Ogah Asuh Anak
-
Perlindungan Pekerja Migran Jadi Fokus Kunker Itjen Kemnaker ke KBRI Malaysia
-
Prabowo Tugaskan Abdul Kadir Karding untuk Urus Pekerja Migran, Senyum Mantan Sekjen PKB Jadi Sorotan!
-
Senyum Eks Sekjen PKB Abdul Kadir Karding Diminta Prabowo Urus Pekerja Migran
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025