Suara.com - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, menegaskan bahwa Kementerian HAM tidak menerapkan program 100 hari kerja. Pihaknya akan fokus pada program lima tahun sebagai upaya kondisi darurat untuk membangun rakyat, bangsa, dan negara.
Pernyataan ini disampaikan Pigai dalam rapat kerja bersama Komisi XIII DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2024).
“Kami tidak punya program 100 hari. Kami punya program emergency condition untuk membangun rakyat, bangsa, dan negara selama lima tahun kalau dipertahankan,” katanya.
Pernyataan ini menjadi landasan bagi Kementerian HAM untuk bergerak cepat dalam memperbaiki struktur dan sistem di kementerian.
Padahal sebelumnya, pada Rabu (23/10/2024), Pigai sempat mengungkapkan bahwa dirinya akan memfokuskan 100 hari pertamanya untuk memperkuat struktur organisasi dan menata sistem di Kementerian HAM.
Penegasan ini menunjukkan fokus Pigai yang ingin menata Kementerian HAM secara komprehensif dalam kurun waktu panjang, bukan hanya dalam waktu 100 hari.
Pigai menyebutkan bahwa akan segera dilakukan penempatan personel dan pengisian staf di Kementerian HAM.
“Kalau program 100 hari adalah tata laksana, revitalisasi organisasi, dan pembangunan organisasi serta pengisian staf, maka saya akan menyelesaikannya dalam tujuh hari,” katanya.
Pigai menjelaskan bahwa pertemuan pertamanya sebagai Menteri HAM adalah untuk menyusun organisasi yang langsung ia pimpin sendiri. Ia menyusun, mengoreksi, dan menyusun ulang rancangan organisasi agar segera sesuai dengan tujuan kementerian.
"Saya langsung pimpin, langsung bikin. Rancangan yang mereka (Kementerian HAM) siapkan, langsung saya susun, coret ini masukan, coret ini masukan, saya susun lagi, masukan ke atas," ujar Pigai.
Sebelum berangkat mengikuti pembekalan Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah, Pigai mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengadakan rapat sebanyak 6-7 kali untuk mempercepat penyelesaian tugas pokok dan fungsi kementerian.
Pigai memperkirakan pada Senin (4/11) atau Selasa (5/11/2024) pekan depan, struktur baru Kementerian HAM akan dilantik. Menurutnya, lima tahun ke depan akan menjadi kondisi darurat bagi Kementerian HAM, sehingga seluruh pegawai harus siap siaga dalam memberikan layanan publik.
Natalius Pigai juga menegaskan bahwa Kementerian HAM berkomitmen untuk tetap berada di garis depan dalam memastikan kebijakan-kebijakan HAM dapat tersampaikan kepada orang-orang yang membutuhkan, termasuk mereka yang berada di ujung pembangunan.
Sebelumnya usai dilantik jadi menteri, Natalius Pigai langsung mengajukan permintaan tambahan anggaran untuk program-program kementeriannya. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di gedung Kementerian HAM.
Natalius Pigai mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran lebih dari Rp20 triliun guna mendukung rencana pembangunan pusat-pusat pendidikan HAM di seluruh Indonesia. "Kalau negara punya kemampuan, maunya di atas Rp 20 triliun," ujar Pigai.
Berita Terkait
-
MenHAM Pigai Desak Polisi Usut Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah: Ada Kaitan Bullying?
-
Desak DPR, Pigai Ingin Korupsi Diakui Sebagai Pelanggaran HAM
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Survei Kabinet Prabowo: Amran-Purbaya Meroket, Bahlil dan Natalius Pigai Paling Buncit
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi