Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Yasonna Laoly menilai, jika pernyataan Megawati Soekarnoputri yang mengungkap sering disadap itu adalah bentuk kekhawatiran.
"Bisa saja (bentuk kekhawatiran). Ya itu adalah bentuk kehati hatian yang barangkali sangat perlu," kata Yasonna di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Ia mengungkapkan, jika Ketua Umum PDIP itu memang sudah sering menyampaikan soal penyadapan tersebut. Yasonna sendiri kemudian mewanti-wanti Megawati agar berhati-hati.
Terlebih, kata dia, Megawati sendiri memiliki jaringan politik. Sehingga, banyak pihak yang ingin mengetahui lebih dalam.
"Ya ibu sering bilang begitu. Saya kalau kami ketemu, hati-hati. Karena kan beliau seorang ketua umum, seorang apa, mantan presiden kelima, punya apa ya, ya punya jaringan politik yang luas dan dalam kondisi sekarang barangkali bisa saja ada orang-orang yang ingin mengetahui Ibu Mega, bisa saja," ujarnya.
Ngaku jadi Target Penyadapan
Megawati sebelumnya mengaku tidak memiliki ponsel meski berada di zaman modern.
Presiden kelima Indonesia ini menjelaskan alasannya tidak memiliki ponsel, lantaran dirinya menjadi orang nomor satu yang ingin disadap saat ini.
"Saya enggak punya HP loh. Iya loh, kenapa saya nggak punya HP tahu kenapa enggak? Apa ayo? Karena saya adalah orang yang paling disadap di Indonesia sekarang,” katanya, di Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Baca Juga: Megawati Mengaku Disadap, Pilih Tak Punya Ponsel: 'Saya Kayak James Bond!'
Mega kemudian memosisikan dirinya mirip dengan agen rahasia dalam film aksi, James Bond.
"Keren toh? Kayak James Bond aja. Nggak percaya? tanya sana dah sama yang tukang-tukang sadap," ujarnya.
Terkadang, lanjut Mega, apabila sedang jengkel sengaja mengankat telepon rumahnya.
Tanpa ada lawan bicara, di seberang telepon, ia sengaja berbicara sendirian agar ucapannya disadap.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'