Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku kaget soal mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula.
Surya Paloh mengatakan, bahwa penetapan itu mengejutkan, karena kegiatan importasi gula yang membuat Tom Lembong menjadi tersangka itu terjadi hampir sepuluh tahun lalu, saat Tom menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016.
"Enggak ada angin enggak ada hujan tiba-tiba ada (kasus) Tom Lembong, kebijakannya salah dianggap...10 tahun yang lalu. Kita juga terkejut itu," kata Surya Paloh saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Surya Paloh mengungkapkan bahwa sebagai Ketum Partai NasDem, ia menilai suasana tersebut amat memprihatinkan baginya.
Saat ditanya soal indikasi atas tindak kriminalisasi terhadap Tom Lembong, Surya Paloh berharap hal demikian tidak ada. Kalau pun ada, Tom hanya mengalami kesialan.
"Mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada apes aja," ucapnya sebagaimana dilansir Antara.
Surya Paloh menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya tidak memberikan bantuan hukum untuk Tom Lembong.
Di satu sisi, ia mengapresiasi sejumlah kasus aktual, seperti temuan dana hampir Rp 1 triliun yang ditemukan saat penggerebekan di kediaman pejabat.
"Katakan lah ada penggerebekan temuan sejumlah dana yang cukup besar hampir Rp 1 triliun, penangkapan juga pada 2-3 hakim yang dianggap turut berkonspirasi dalam meloloskan suatu perkara, saya pikir kita apresiasi itu," kata dia.
Namun, yang mengejutkan baginya adalah penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Meski demikian, ia menekankan bahwa pada pemerintahan baru ini, membangun kepercayaan adalah hal yang penting.
Seraya tak ingin menanggapi soal kaitan pemerintahan baru terhadap kasus Tom Lembong, Surya Paloh meminta agar tidak membangun pesimisme dengan mencari masalah di masa lalu.
"Kita mau membesarkan hati kita semua. Ini pemerintahan kita, kita confidence dong harusnya. Membangun confidence itu penting, bukan membangun pesimisme," tegasnya.
Berita Terkait
-
Ketimbang Dituding Kriminalisasi, Eks Pimpinan KPK Tantang Kejagung Segera Ungkap Alasan Tom Lembong Tersangka
-
Rocky Gerung Curiga Tom Lembong Jadi Korban Balas Dendam Politik: Ini Semacam Sinyal
-
Rumah dan Mobil Kosong di LHKPN Tom Lembong, KPK Janji Periksa Lebih Lanjut
-
Tebak-tebak Netizen Cocokologi Kode dari Kaesang: Injak Rumput dan Pakai Kaos Nomor Punggung 8,9
-
Sepak Terjang Karier Berkelas Ari Yusuf Amir, Kini Ditunjuk Jadi Pengacara Tom Lembong
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Vonis Lepas Suap CPO, Eks Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Dituntut 15 Tahun Bui