Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi beserta jajaran menyambangi Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024). Keduanya memantau pelaksanaan open house yang digelar Perumda Pasar Jaya.
Keduanya sempat berbincang langsung dengan para peminat yang berada di lokasi. Selain jajarannya, Wakil Ketua DPRD DKI Ima Mahdiah dan Wakil Ketua DPRD DKI Rany Mauliani turut mengikuti kunjungan ini.
Teguh mengatakan, awalnya open house rencananya dibuka pukul 14.00 WIB. Namun, pihaknya mempercepat pelaksanaannya ke pukul 10.00 WIB demi mengantisipasi lonjakan kunjungan.
"Dari arahan Menteri Perumahan dan Mendagri pada kunjungan peninjauan minggu 27 Oktober 2024 yang lalu. Janji kami waktu itu, open house akan kami buka Jumat 1 November 2024 pukul 14.00 WIB. Alhamdulillah kami bisa menepati janji, bahkan lebih awal, yakni pada pukul 10.00 WIB," ujar Teguh di lokasi.
Open house ini ditujukan bagi para peminat yang memenuhi syarat menyewa Rusun. Dari 1.980 unit, terdapat 128 unit yang bisa disewakan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan syarat tertentu.
Sementara, unit lainnya sudah dialokasikan untuk berbagai golongan. Seperti korban kebakaran besar di Manggarai, Aparatur Sipil Negara (ASN) berpenghasilan rendah, hingga TNI-Polri.
"Kemudian sisanya adalah untuk MBR, masyarakat berpenghasilan rendah, dengan kisaran harga yang sudah kita perhitungkan," jelas Teguh.
Sementara, Maruarar mengatakan open house ini cukup berhasil melihat dari banyaknya peminat dan calon pembeli yang datang. Ia menganggap upaya pemerintah menurunkan harga sewa dari Rp3,5 juta ke 1,25 juta sudah berhasil.
"Bayangkan kemarin sempat dipasarkan pukul rata 3,5 juta, (sekarang) peminatnya udah berapa? Lebih dari 3 ribu. Kemudian kebijakannya dibatalkan, kalau dibatalkan begitu saya rasa untuk kebaikan enggak apa-apa," jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta agar ke depannya Pemprov DKI juga terus menambah hunian yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas umum. Hal ini dianggapnya efektif mengurangi kemacetan umum karena mobilitas masyarakat jadi lebih rendah.
"Itu adalah segmentasi-segmentasi yang cocok untuk mengurangi kemacetan. Jadi mereka ke tempat kerjanya dekat dari sini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Daftar 5 Konglomerat Indonesia Ikut Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Rakyat, Termasuk Boy Thohir hingga Aguan Cs
-
Buruh Demo di Jakarta Tuntut UMP Naik, Begini Reaksi Pj Gubernur Teguh Setyabudi
-
Sumbang 2,5 Hektare buat Perumahan, Ini Silsilah Keluarga Maruarar Sirait
-
Di Hadapan DPR, Maruarar Sirait Ingin Jadikan Tanah Sitaan dari Koruptor Bisa Digunakan Rakyat
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan