Suara.com - Korea Utara mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah meluncurkan "versi terbaru" dari rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-19.
Militer Korea Selatan mengonfirmasi bahwa ICBM yang ditembakkan pada Kamis pagi merupakan "rudal jarak jauh terbesar" yang diproduksi oleh Pyongyang.
Sebagai reaksi terhadap peluncuran ini, Seoul mengenakan sanksi terhadap empat entitas dan 11 individu dari Korea Utara, termasuk diplomat Choe Chol-min yang berdomisili di China, terkait peran mereka dalam pengadaan komponen untuk rudal balistik.
Rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum 7.687,5 kilometer dan terbang sejauh 1.001,2 kilometer selama 5.156 detik sebelum mendarat di area yang telah ditentukan di perairan terbuka Laut Timur Korea, menurut laporan dari Kantor Berita Pusat Korea. Ini menjadi waktu penerbangan terpanjang yang pernah dilakukan oleh Pyongyang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menilai uji coba tersebut sebagai "tindakan militer yang tepat yang sepenuhnya memenuhi tujuan untuk memberi tahu pesaing." Dia menuduh para pesaing sengaja meningkatkan ketegangan di kawasan dan mengancam keamanan Korea Utara.
Kim menekankan bahwa negara tersebut tidak akan mengubah strateginya untuk memperkuat kekuatan nuklirnya, dan rudal baru ini akan ditambahkan pada kekuatan strategis negara, bersama dengan Hwasongpho-18.
Laporan tersebut menyebut rudal tersebut sebagai "alat ofensif ultra-kuat terbaru" dan menyatakan bahwa upaya pencegahan perang oleh Pyongyang telah mencapai "level tertinggi di dunia."
Peluncuran ICBM ini memicu latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan pasukan AS, dan merupakan uji coba rudal pertama Korea Utara sejak mereka meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek pada 18 September. Otoritas militer Korea Selatan mendeteksi peluncuran ini, yang diperkirakan berasal dari kawasan dekat ibu kota Pyongyang.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat saat Seoul, Washington, dan NATO mengklaim bahwa Korea Utara telah mengerahkan pasukannya ke Rusia.
Baca Juga: AS Ancam Kim Jong Un: Pasukan Korut Akan Pulang dalam Kantong Mayat!
Meskipun Pyongyang dan Moskow belum memberikan konfirmasi atau penolakan terhadap klaim tersebut, Korea Utara mengecam Seoul atas penerbangan pesawat tak berawak di wilayahnya, menuduh militer Korea Selatan terlibat dalam insiden tersebut.
Korea Utara juga mengecam "aliansi nuklir" yang dibentuk oleh "musuh-musuhnya" dan menuduh AS serta Korea Selatan telah meningkatkan akumulasi senjata serta provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dianggap sebagai "ancaman serius" terhadap kedaulatan dan keamanan mereka, serta dapat memicu kemarahan dan keinginan untuk membalas dari rakyat dan angkatan bersenjata mereka.
Berita Terkait
-
Tragis! 4 Pekerja Thailand Tewas Terkena Roket Hizbullah di Israel
-
Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Sirene Meraung di Sejumlah Wilayah
-
Rudal Korut Melesat 7.000 Km! Jepang Murka, Ajukan Protes ke Beijing
-
Kim Jong Un Kembali Unjuk Gigi: Korut Uji Coba Rudal di Tengah Peringatan AS & Korsel
-
AS Ancam Kim Jong Un: Pasukan Korut Akan Pulang dalam Kantong Mayat!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru