Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial TikTok menarasikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghentian dana desa karena banyak kepala desa yang terlibat dalam kasus korupsi.
“PRABOWO SAMPAIKAN: DANA DESA LEBIH BAIK DISTOP, SEBAB KADES BANYAK YANG KORUPSI.” narasi dalam unggahan tersebut.
Hingga Selasa, unggahan tersebut telah ditonton 3,6 juta kali dan dibagikan ulang di berbagai platform, termasuk X dan YouTube.
Namun, benarkah Prabowo Subianto akan menghapus dana Desa?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ang dikutip melalui ANTARA, informasi tersebut tidak benar. Foto yang digunakan dalam unggahan tersebut adalah milik ANTARAFOTO, yang diambil saat Prabowo menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) 2023 di Balairung Universitas Jambi, Jambi, pada 26 Juli 2023.
Dalam pidatonya, Prabowo, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tidak pernah menyampaikan pernyataan untuk menghentikan dana desa.
Sebaliknya, Prabowo mengimbau seluruh kepala desa untuk bekerja sama dengan elemen masyarakat demi kesejahteraan bersama. Berita lengkap mengenai acara ini dapat dilihat dalam laporan ANTARA berjudul “Prabowo hadiri Rakernas APDESI minta kades tingkatkan kerja sama.”
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Prabowo Subianto mengenai penghentian dana desa. Bahkan, dalam kampanye politiknya pada Januari lalu, Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan alokasi dana desa dari Rp1 miliar per desa menjadi Rp5 miliar per desa. Ini menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan desa melalui pendanaan yang memadai.
Kesimpulan
Klaim yang menyebutkan Prabowo Subianto memerintahkan penghentian dana desa karena dugaan korupsi kepala desa adalah hoaks. Informasi tersebut menyesatkan dan tidak didukung oleh bukti yang valid.
Baca Juga: Aria Bima PDIP Kritik Prabowo: Kekuasaan Presiden Terlalu Besar, Sampai Bisa Endorse Cagub
Berita Terkait
-
Aria Bima PDIP Kritik Prabowo: Kekuasaan Presiden Terlalu Besar, Sampai Bisa Endorse Cagub
-
Politisi PDIP Aria Bima Sebut Kekuasaan Presiden Terlalu Besar Sampai Bisa 'Endors' Cagub
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Pakar Ingatkan Pentingnya Kontrak Ketat & Asuransi
-
Sudah Jadi Seskab, Adab Mayor Teddy Tampik Tangan Paspampres China Tuai Pro-Kontra
-
Prabowo Ucapkan Selamat pada Trump, Singgung soal Upaya Pembunuhan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Apa Agama Rahayu Saraswati? Ternyata Beda Keyakinan dengan Prabowo
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?