Suara.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Senin meminta pengadilan di negaranya untuk menunda kesaksiannya dalam kasus korupsi selama sekitar 80 hari, dengan alasan kesibukan akibat konflik di Gaza dan Lebanon.
Menurut laporan dari lembaga penyiaran publik Israel, KAN, tim hukum Netanyahu mengajukan permohonan di Pengadilan Distrik Yerusalem untuk penundaan tersebut, menyatakan bahwa ia tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan kesaksiannya karena situasi perang saat ini.
Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, namun ia membantah telah melakukan kesalahan.
Ia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian di pengadilan pada 2 Desember.
Sidang pertama kasus korupsi Netanyahu dimulai pada 24 Mei 2020.
Sejak serangan Hamas tahun lalu, Israel terus melancarkan serangan yang mematikan di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 43.600 orang, dengan mayoritas merupakan wanita dan anak-anak.
Konflik juga telah meluas ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan yang mematikan di berbagai wilayah, dalam peningkatan ketegangan dari perang selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang di Gaza.
Berita Terkait
-
Bantuan untuk Gaza Terendah Sepanjang Tahun, PBB: Sangat Tidak Memadai!
-
Tragedi Lebanon: Serangan Israel Tewaskan 33 Warga Sipil, Termasuk Wanita dan Anak-Anak
-
Serangan Udara Israel Tewaskan 5 Orang di Lebanon Timur
-
Israel Gagal Penuhi Tuntutan AS Terkait Akses Kemanusiaan di Gaza, Apa yang Akan Terjadi?
-
Prabowo Bertemu USINDO, Dorong Pengusaha AS Perluas Investasi di Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah