Suara.com - Polemik kuliah doktor S3 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dinilai bisa mencoreng citra Universitas Indonesia (UI) di mata internasional. Apalagi UI saat ini menempati peringkat pertama kampus terbaik di Indonesia berdasarkan QS Asia University Rankings 2024.
Pengamat pendidikan Doni Koesoema menyebutkan bahwa perkuliahan S3 sebagaimana yang ditempuh Bahlil, umumnya telah melibatkan perbincangan akademisi level internasional.
"UI sebagai salah satu kampus Indonesia yang memiliki wajah internasional pasti akan terpengaruh (citranya). Karena ini levelnya bukan S1, tapi sudah level S3. Level S3 itu sudah bicara tentang riset dan penelitian di dunia dan harus memiliki penemuan baru kalau levelnya sudah doktoral," kata Doni kepada Suara.com melalui pesan singkatnya, Jumat (15/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa tugas akhir dari mahasiswa S3 atau disertasi memerlukan ulasan dan kajian oleh komunitas akademisi internasional yang bergiat di bidang sejenis. Kajian itu diperlukan untuk memastikan bahwa penemuan yang dilakukan benar-benar baru dalam ilmu pengetahuan tersebut.
Itu sebabnya, tak mengherankan kalau polemik gelar doktor Bahlil yang banyak diragukan publik saat ini bila sampai diketahui dan jadi perbincangam akademisi tingkat dunia. Terlebih dengan citra UI sendiri sebagai universitas ternama.
Doni juga menilai, tindakan UI untuk menangguhkan gelar doktor Bahlil dinilai sudah tepat.
"Dalam kasus Bahlil ini, dia menulis dua jurnal yang sudah close dan jurnalnya tidak relevan. Sehingga sebenarnya dari sisi paparan di jurnal internasionla belum di review kajian-kajian pemikiran yang ada dalam disertasi yang diujikan kemarin. Sehingga kalau di moratorium itu sangat tepat," ujarnya.
Diketahui Bahlil menempuh pendidikan S3 dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) di UI dan terdaftar sebagai mahasiswa tahun akademik 2022/2024. Namun, jalur pendidikan itu jadi kontroversi karena Bahlil menyelesaikan kuliah S3 tersebut hanya dalam waktu 1,8 tahun atau padahal umumnya S3 ditempuh minimal 2 tahun dengan 4 semester.
Baca Juga: Apa itu Moratorium Program S3? Dilakukan UI Imbas Kasus Bahlil Lahadalia
Dia meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” dalam Sidang Promosi Doktor yang berlangsung di Makara Art Center (MAC) UI pada Rabu, 16 Oktober lalu.
Ditangguhkan
Sebelumnya Universitas Indonesia (UI) memutuskan untuk menangguhkan gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai tuai kontroversi publik. UI sampai menyampaikan permintaan maaf atas persoalan tersebut.
Permohonan maaf itu disampaikan secara tertulis melalui Ketua Majelis Wali Amanat Yahya Cholil Staquf lewat surat edaran Nota Dinas UI Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.
Dalam pernyataannya, UI dikatakan telah melakukan evaluasi mendalam terhadap tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) yang ditempuh Bahlil.
"Berdasarkan hal tersebut, maka UI memutuskan untuk menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan," kata Yahya dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).
Berita Terkait
-
UI Gelar Sidang Etik, Status Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Belum Tentu Dibatalkan
-
Segini Biaya Kuliah S3 Bahlil di UI: 50 Persen Lebih Murah Karena Lulus Cepat?
-
Gegeran Gelar Doktor, Intip Harta Kekayaan Bahlil: Punya 18 Tanah Ratusan Miliar
-
Apa itu Moratorium Program S3? Dilakukan UI Imbas Kasus Bahlil Lahadalia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945