Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat militer AS dan mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlangsung hampir tiga tahun.
Dalam pidatonya di sebuah acara gala yang diselenggarakan oleh America First Policy Institute di resor Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, Kamis (14/11), Trump mengungkapkan bahwa AS perlu kembali menjadi negara besar dengan militer yang kuat dan pajak yang rendah.
“Kita harus kembali menjadi negara hebat dengan pajak yang rendah dan militer yang kuat. Kami akan memperbaiki militer kami, seperti yang pernah kami lakukan sebelumnya, dan sekarang kami harus melakukannya lagi,” ujarnya dikutip dari Alarabiya.
Trump, yang selama kampanye presiden mengusung kebijakan luar negeri “America First”, menyatakan bahwa ia ingin merundingkan perjanjian damai antara Kyiv dan Moskow, meskipun tidak memberikan rincian tentang bagaimana perjanjian tersebut akan dilaksanakan.
Selain itu, ia juga menegaskan akan bekerja keras untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah dan menuntaskan perang di Ukraina.
Ia mengkritik besarannya anggaran AS yang dikeluarkan untuk Afghanistan, negara tempat pasukan Amerika menarik diri pada 2021 setelah dua dekade berperang melawan pemberontakan Taliban yang akhirnya kembali berkuasa pada tahun yang sama.
Sebagai calon presiden yang kembali maju, Trump berjanji dapat mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam waktu singkat jika terpilih kembali.
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun belum menjelaskan secara rinci mengenai langkah atau persyaratan yang akan diajukan dalam perundingan tersebut.
Selain itu, Trump telah memilih Pete Hegseth, seorang veteran National Guard dan pembawa acara Fox News, untuk memimpin Departemen Pertahanan AS. Jika disetujui oleh Senat, Hegseth akan memimpin sekitar 3,4 juta tentara dan warga sipil serta mengawasi anggaran tahunan yang mencapai sekitar $850 miliar.
Baca Juga: Serangan Udara Rusia Hantam Odesa, Satu Tewas dan Puluhan Terluka
Trump juga mempercayakan tugas besar kepada Elon Musk, orang terkaya di dunia, untuk mengusulkan pemotongan anggaran sebesar $2 triliun dari total anggaran pemerintah federal yang mencapai $7 triliun. Dengan segala janji dan rencana ambisiusnya, Trump bertekad untuk membawa AS ke jalur kekuatan dan mengakhiri beberapa konflik yang sedang berlangsung di dunia.
Berita Terkait
-
Serangan Udara Rusia Hantam Odesa, Satu Tewas dan Puluhan Terluka
-
Dari Rival Jadi Sahabat? Momen "Mesra" Biden-Trump di Video AI Bikin Ngakak
-
Google Diawasi Ketat! Regulator AS Incar Akses Data Internal Raksasa Teknologi
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Yoon Suk-yeol: Korsel Siap Tingkatkan Dukungan ke Ukraina Jika Korut Terus Bantu Rusia
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026