Suara.com - John Quigley, seorang pakar hukum, menyatakan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ) kemungkinan akan menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza.
"Saya percaya pengadilan akan memutuskan bahwa genosida terjadi di Gaza, terutama di utara, di kamp Jabalia (pengungsi), di mana Israel berupaya memaksa seluruh penduduk untuk meninggalkan daerah tersebut, sementara PBB memperingatkan tentang bahaya kelaparan yang mendekat," ujarnya, yang juga merupakan profesor emeritus hukum internasional di Ohio State University.
Dia berbicara kepada Anadolu dalam sebuah wawancara tentang kemungkinan peran ICJ dalam menangani kejahatan perang di Gaza, terutama setelah eskalasi yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Walaupun Israel mungkin menantang otoritas pengadilan, Quigley percaya bahwa ICJ akan menegaskan kewenangannya dan meminta Israel untuk menyerahkan argumen terkait substansi kasus tersebut.
Mengenai perintah ICJ pada bulan Januari, Quigley menekankan sikap tegas pengadilan.
"Pengadilan menyatakan dengan jelas bahwa Israel harus menahan diri dari tindakan pembunuhan," katanya.
Meskipun pengadilan tidak dapat memerintahkan gencatan senjata secara penuh karena tidak memiliki yurisdiksi atas Hamas, Quigley mencatat bahwa pengadilan "dengan tegas meminta Israel untuk menghentikannya."
Namun, dia menekankan bahwa melaksanakan perintah pengadilan bisa menjadi tantangan. Jika ICJ mengeluarkan keputusan yang tampak tidak akan dilaksanakan, hal itu berpotensi membuat pengadilan terlihat tidak efektif.
"Situasi ini dapat membuat pengadilan terkesan sebagai macan kertas," ungkapnya, menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin menghalangi pengadilan untuk mengambil tindakan lebih tegas di masa depan.
Baca Juga: Netanyahu Mendadak Kunjungi Gaza, Kenakan Rompi dan Helm Tempur: Hamas Tidak Akan Kembali
Perserikatan Bangsa-Bangsa terus melaporkan kemerosotan kondisi kemanusiaan, yang mengundang keraguan mengenai efektivitas pengadilan internasional dalam menangani krisis yang sedang berlangsung.
Sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 43.900 nyawa hilang dan membuat wilayah tersebut hampir tidak dapat dihuni.
Serangan tersebut telah menyebabkan mayoritas penduduk mengungsi, sementara blokade yang berkepanjangan mengakibatkan kekurangan parah dalam makanan, air, dan obat-obatan.
Berita Terkait
-
3 Tentara Lebanon Gugur, 17 Warga Sipil Luka dalam Serangan Udara Israel Terbaru
-
Drone Hizbullah Kembali Tembus Israel, Sirene Meraung-raung di Sejumlah Kota
-
Rp79 Miliar per Sandera! Netanyahu Janjikan Hadiah Fantastis Bagi Pembebas Tawanan dari Gaza
-
800 Tentara Israel Tewas Namun Hamas Belum Tumbang, Misi Gagal?
-
Netanyahu Mendadak Kunjungi Gaza, Kenakan Rompi dan Helm Tempur: Hamas Tidak Akan Kembali
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?