Suara.com - Utusan khusus AS Amos Hochstein mengatakan di Beirut pada hari Selasa bahwa berakhirnya perang Israel-Hizbullah "sekarang dalam genggaman kita" saat ia bertemu dengan para pejabat untuk membahas rencana gencatan senjata yang sebagian besar didukung oleh Lebanon.
Amerika Serikat dan Prancis telah mempelopori upaya untuk gencatan senjata dalam perang tersebut, yang meningkat pada akhir September setelah hampir setahun terjadi baku tembak mematikan antara pasukan Hizbullah dan Israel.
Israel memperluas fokus operasinya dari Gaza ke Lebanon, dengan bersumpah untuk mengamankan perbatasan utaranya agar puluhan ribu orang yang mengungsi akibat tembakan lintas perbatasan dapat kembali ke rumah.
Sejak bentrokan dimulai dengan serangan Hizbullah terhadap Israel, lebih dari 3.544 orang di Lebanon telah tewas, kata pihak berwenang.
Sebagian besar kematian terjadi sejak akhir September, di antaranya lebih dari 200 anak-anak, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah bertemu dengan juru bicara parlemen yang bersekutu dengan Hizbullah, Nabih Berri, yang telah memimpin mediasi atas nama kelompok tersebut, Hochstein mengatakan kepada wartawan bahwa ia melihat "kesempatan nyata" untuk mengakhiri pertempuran.
"Saya di Beirut untuk memfasilitasi keputusan itu, tetapi pada akhirnya itu adalah keputusan para pihak... Sekarang semuanya dalam genggaman kita."
Berri mengatakan kepada harian pan-Arab Asharq al-Awsat setelah pertemuan itu bahwa "situasinya baik, pada prinsipnya", seraya menambahkan timnya dan perwakilan AS masih memiliki "beberapa rincian teknis" untuk diselesaikan.
Hochstein juga bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan kepala militer Joseph Aoun.
Baca Juga: Kemitraan Strategis Indonesia-AS: Biden-Prabowo Bahas Perubahan Iklim hingga Transisi Energi
Seorang diplomat yang berbasis di Lebanon, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan "kemajuan" telah dicapai dalam pembicaraan tersebut.
Seorang pejabat Lebanon mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah memiliki "pandangan yang sangat positif" terhadap rencana gencatan senjata.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan terus melakukan operasi militer terhadap Hizbullah bahkan jika gencatan senjata tercapai.
"Kami akan dipaksa untuk memastikan keamanan kami di wilayah utara (Israel) dan secara sistematis melaksanakan operasi melawan serangan Hizbullah... bahkan setelah gencatan senjata, untuk mencegah kelompok tersebut membangun kembali," ujarnya kepada parlemen.
Berita Terkait
-
800 Tentara Israel Tewas Namun Hamas Belum Tumbang, Misi Gagal?
-
Oleh-oleh dari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Dapat Suntik Dana Jumbo Rp17,5 Triliun untuk Kesehatan Indonesia
-
Beda Harga Rumah Mewah Sri Mulyani vs Andika Perkasa di Amerika, Ada yang Dibilang Tak Masuk Akal
-
PBB: 700 Anak Palestina Diculik Setiap Tahun, Iran Tuntut Akuntabilitas Global
-
Kemitraan Strategis Indonesia-AS: Biden-Prabowo Bahas Perubahan Iklim hingga Transisi Energi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana