Suara.com - Presiden terpilih Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa akan ada "semua masalah yang harus diselesaikan" jika sandera yang ditahan di Timur Tengah tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada tanggal 20 Januari, dan ia berjanji untuk memukul militan lebih keras daripada musuh lainnya dalam sejarah AS.
Ancaman Trump, yang dikeluarkan di media sosial, menunjukkan bahwa ia bersedia menggunakan kekuatan militer AS secara langsung untuk membebaskan para sandera.
"Semua orang membicarakan tentang para sandera yang ditahan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh Dunia, di Timur Tengah — Tapi itu semua hanya omong kosong, dan tidak ada tindakan!" kata Trump di platform Truth Social miliknya.
Beberapa jam sebelum Trump mengeluarkan ancamannya, Presiden Biden mengatakan seorang warga negara Israel-Amerika, Omer Neutra, telah dibunuh oleh militan Palestina di Hamas saat melawan pasukan Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Hamas telah menahan jasadnya.
Postingan Trump tidak menyebutkan Hamas atau Jalur Gaza secara khusus, meskipun konteks yang diduga adalah sekitar 100 sandera yang ditawan oleh teroris Hamas sejak serangan terhadap Israel.
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.000 orang dan memicu kampanye militer Israel yang agresif untuk mengusir militan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Trump mempertanyakan apakah ada sandera yang masih hidup.
“Mohon biarkan KEBENARAN ini menjadi bukti bahwa jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal ketika saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ADA SEMUA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap Kemanusiaan ini,” kata Tn. Trump. “Mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman lebih berat daripada siapa pun yang pernah menerima hukuman dalam Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat. BEBASKAN PARA SANDERA SEKARANG!”
Naftali Bennett, mantan perdana menteri Israel, memuji Trump.
Baca Juga: PBNU Beri Catatan Soal Gerakan Boikot Produk Israel: Harus Cerdas
"Terima kasih, Presiden Trump. BEBASKAN SANDERA SEKARANG!" katanya di X.
Suara-suara konservatif membanjiri internet dengan dukungan atas apa yang mereka sebut sebagai tindakan tanpa basa-basi khas Tn. Trump.
Bertindak atas ancaman tersebut akan menimbulkan pertanyaan pelik.
Trump berkampanye dengan janji untuk mengakhiri perang dan kampanye militer AS di luar negeri, dan ia menggunakan kekhawatiran Muslim Amerika tentang dukungan pemerintahan Biden untuk Israel untuk melawan Wakil Presiden Kamala Harris, khususnya di negara bagian Michigan yang masih belum jelas arah politiknya.
Jika diartikan secara harfiah, janji untuk memberikan pukulan terkeras yang pernah dilakukan oleh militer AS akan melampaui bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang yang menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II.
Trump memiliki kecenderungan untuk membuat pernyataan yang berani dan menggunakan ancaman daring sebagai taktik negosiasi.
Berita Terkait
-
Prancis, Inggris dan Jerman ke Israel: Patuhi Kewajiban Internasional Segera!
-
Hamas dan Fatah Sepakat Bentuk Komite Bersama untuk Mengelola Gaza Pasca-Perang
-
Gaza Mencekam: Rumah Sakit Kewalahan, Drone Israel Bombardir Sekolah Pengungsian
-
Dukung Suriah Lawan Teroris, Iran Sebut Zionis-Amerika Punya Skema Soal Ini
-
PBNU Beri Catatan Soal Gerakan Boikot Produk Israel: Harus Cerdas
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?