Suara.com - Polisi Jerman melakukan operasi besar-besaran pada Rabu dini hari (3/12/2024) untuk membongkar jaringan kriminal Irak-Kurdi yang diduga terlibat dalam penyelundupan migran dari Timur Tengah dan Afrika Timur ke Inggris melalui Prancis.
Dalam operasi ini, lebih dari 500 petugas menggeledah sejumlah lokasi di kota-kota seperti Essen, Gelsenkirchen, Bochum, dan Grevenbroich.
Operasi yang melibatkan Europol dan otoritas keamanan Prancis ini mencakup penggeledahan rumah tinggal, fasilitas penyimpanan, hingga sebuah tempat penampungan pengungsi di Essen. Semua ini dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan di Lille, Prancis.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menyebut operasi ini sebagai pukulan telak terhadap perdagangan manusia internasional.
Menurut Faeser, jaringan tersebut menggunakan ancaman dan kekerasan untuk memaksa migran menaiki perahu karet berkualitas rendah, mempertaruhkan nyawa mereka demi keuntungan pribadi.
Sebelumnya, otoritas Belgia, Prancis, dan Jerman juga telah menyelidiki jaringan serupa. Investigasi itu berujung pada 19 penangkapan pada awal tahun ini.
Penyidik mengungkap bahwa para pelaku yang berbasis di Jerman bertanggung jawab atas pembelian, penyimpanan, dan pengangkutan perahu-perahu yang digunakan untuk menyelundupkan migran dari pantai dekat kota Calais ke Inggris.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyelundupan migran menggunakan perahu kecil semakin meningkat. Tahun lalu saja, lebih dari 30.000 migran dilaporkan menyeberangi Selat Channel menggunakan sekitar 600 perahu.
Europol menyebut metode ini kini lebih umum dibandingkan menyembunyikan migran di dalam truk.
Baca Juga: Nasib Bersama Liverpool Belum Pasti, Mohamed Salah Didekati Liga Besar Jerman
Operasi ini menunjukkan tekad Eropa untuk melawan jaringan perdagangan manusia yang kerap mengorbankan nyawa demi keuntungan finansial. Upaya ini diharapkan dapat menghentikan lebih banyak tragedi di masa depan.
Berita Terkait
-
Nasib Bersama Liverpool Belum Pasti, Mohamed Salah Didekati Liga Besar Jerman
-
Cemburu Buta, Suami di Inggris Suruh Istri Telan Cincin Nikah Lalu Menganiayanya Hingga Tewas
-
Kisah Kapten Klub Elkan Baggott, Berani Tolak Pakai Ban Pelangi karena Agama
-
Bahasa Inggris Verrell Bramasta Dibandingkan dengan Menlu Sugiono: Lancar tapi Isinya Kosong?
-
Warren Stephens, Bos Wall Street, Jadi Utusan Khusus Trump ke Inggris
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online