Suara.com - Dalam situasi politik yang memanas, anggota kabinet Korea Selatan secara kolektif menawarkan pengunduran diri mereka, menyusul keputusan Presiden Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan dan mencabut darurat militer dalam waktu singkat.
Keputusan ini diumumkan setelah rapat darurat yang dipimpin Perdana Menteri Han Duck-soo, Rabu (24/11).
Dalam rapat tersebut, hampir seluruh menteri kabinet, termasuk Menteri Keuangan Choi Sang-mok dan Menteri Pendidikan Lee Ju-ho, menyampaikan niat mereka untuk mengundurkan diri.
Mereka menyatakan bertanggung jawab atas ketidakstabilan politik yang dipicu oleh deklarasi darurat militer Presiden Yoon.
Menteri Kehakiman Park Sung-jae menegaskan keputusannya kepada media.
"Saya tidak berniat melanjutkan tugas di posisi ini," ujarnya usai rapat kabinet.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, yang disebut-sebut sebagai tokoh yang mengusulkan darurat militer, juga mengumumkan pengunduran dirinya melalui pernyataan resmi.
Sementara itu, Perdana Menteri Han Duck-soo meminta para anggota kabinet untuk tetap menjalankan tugas mereka demi menjaga stabilitas negara.
"Saya meminta kabinet untuk terus menjalankan tanggung jawab bersama dengan semua pejabat publik guna memastikan keamanan dan kehidupan sehari-hari rakyat tetap terjaga," ujar Han.
Baca Juga: Darurat Militer Dicabut, Menhan Korea Selatan Mengundurkan Diri
"Hingga detik terakhir, saya akan melayani rakyat dengan kebijaksanaan bersama para anggota kabinet," tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat senior di kantor kepresidenan, termasuk Kepala Staf Presiden Yoon, juga telah menawarkan pengunduran diri mereka. Keputusan ini menandai babak baru dalam lanskap politik Korea Selatan, yang saat ini berada dalam sorotan publik.
Berita Terkait
-
Darurat Militer Dicabut, Menhan Korea Selatan Mengundurkan Diri
-
Martial Law Artinya Apa? Situasi Genting Korea Selatan Hanya Berlangsung 6 Jam
-
Aksi Protes Ribuan Warga Korea Selatan Terkait Pemberlakuan Status Darurat Militer
-
Warga Korea Selatan Tuntut Yoon Seok Yeol Mundur Setelah Upaya Kudeta Militer
-
Seoul Kembali Normal Setelah Kekacauan Darurat Militer, Tapi Ketakutan Tersisa
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS