Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban, menekankan bahwa Indonesia harus meratifikasi Konvensi ILO 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja.
Konvensi ILO 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja merupakan upaya membangun budaya kerja yang sehat, budaya kerja yang saling menghormati, dan membangun martabat kemanusiaan para pekerja yang berkeadilan gender.
Presiden KSBSI tersebut mengungkapkan beberapa alasan terkait Konvensi ILO 109 yang menurutnya harus segera diratifikasi di Indonesia untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja.
"Satu, itu perlindungan hak pekerja dan juga mendorong keadilan gender, ada juga meningkatkan produktivitas dan ikon kerja," kata Elly kepada awak media dalam konferensi pers di Sekretariat KSBSI, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (9/12/2024).
"Lalu mematuhi standar internasional, mengurangi biaya sosial dan ekonomi," sambungnya.
Elly menjelaskan bahwa pengurangan biaya sosial dan ekonomi dapat merugikan perusahaan dan disisi lain komitmen pemerintah diperlukan untuk meratifikasi Konvensi ILO 109 ini.
"Lalu ada memperkuat kebijakan nasional, lalu komitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan yang ada di belakang ini. Semua sebenarnya kan adalah komitmen pemerintah, tapi di sisi lain pemerintah tidak mau berkomitmen saat ini untuk ratifikasi," jelas Elly.
Elly menyampaikan bahwa serikat buruh telah berperan besar dalam berbagai sektor, tidak hanya di satu bidang tertentu. Ia menambahkan bahwa peran tersebut dapat dilihat di sektor pariwisata, transportasi, pekerja digital, dan hampir di semua sektor lainnya.
"Serikat buruh pun memang sudah menampil peran yang sangat banyak untuk ini, bukan hanya di satu sektor yang disoroti melainkan kita bisa melihat sudah ada di pariwisata ada di transportasi ada di pekerja digital dan saya kira di semua sektor sudah ada," ungkap Elly.
Baca Juga: Ingin Punya Karier yang Produktif dan Bahagia? Cari Tempat Kerja dengan 5 Kriteria Ini
"Sayangnya, memang Indonesia pemerintah mengatakan bahwa kita sudah memiliki undang-undang yang similar (sama) dengan ini, tapi bukan itu yang kita inginkan, tapi ratifikasi saja," tambah Elly.
Terakhir, Presiden KSBSI itu menyampaikan harapan kepada para korban kasus kekerasan dan pelecehan agar memiliki keberanian untuk berbicara, namun menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar agar mereka tidak menjadi sasaran perundungan.
"Sudahkah orang-orang (korban pelecehan dan kekerasan) speak up? itu kan belum kita dapatkan sampai saat ini karena kita berharap mereka-mereka yang menjadi korban ini berani berbicara tapi jangan menjadi dibully teman-teman sekitar," pungkasnya. (Moh Reynaldi Risahondua).
Berita Terkait
-
Isu Kesehatan Mental di Tempat Kerja Lagi jadi Sorotan
-
Bahaya Stres Kerja Berkepanjangan, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
-
Berawal Kuping Suka Disentil, Karyawan di Sudirman Jakpus Korban Bullying Nyaris Buta usai Ditonjok Teman Kerja
-
Berhenti Minder di Kantor! 5 Strategi Jitu untuk Lebih Percaya Diri dan Tingkatkan Performa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana