Suara.com - Meta Platforms Inc., perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, telah memberikan donasi sebesar $1 juta (sekitar Rp16 miliar) untuk dana pelantikan Presiden terpilih Donald Trump. Langkah ini dianggap sebagai upaya membangun hubungan positif dengan pemerintahan Trump setelah sebelumnya mengalami sejarah yang cukup tegang.
Donasi ini menjadi perhatian publik karena berbeda dari kebijakan Meta sebelumnya. Baik pada periode pemerintahan Trump yang lalu maupun pemerintahan Presiden Joe Biden, Meta tidak melakukan langkah serupa.
Sumbangan tersebut menyusul pertemuan antara CEO Meta, Mark Zuckerberg, dan Donald Trump dalam acara makan malam pribadi di Mar-a-Lago pada November lalu. Seorang juru bicara Meta mengonfirmasi sumbangan ini, meskipun menolak memberikan komentar lebih lanjut.
Meta memiliki sejarah panjang dengan Trump. Selama masa jabatan pertamanya, Trump aktif menggunakan platform Facebook dan Instagram sebagai sarana komunikasi utama hingga akun-akunnya ditangguhkan pada Januari 2021.
Keputusan itu diambil Meta setelah kerusuhan di Gedung Capitol AS, ketika Trump dituding mendorong kekerasan melalui penolakannya terhadap hasil pemilu yang memenangkan Joe Biden.
Akun media sosial Trump akhirnya dipulihkan pada tahun 2023, tetapi hubungan antara Trump dan Meta tetap tegang. Trump kerap melontarkan kritik tajam, bahkan menyebut Meta sebagai musuh rakyat dan menuding Zuckerberg melakukan intervensi pemilu."
Trump juga pernah menyatakan bahwa Zuckerberg layak dipenjara karena tuduhan tersebut.
Namun, situasi mulai berubah. Zuckerberg tampaknya mengambil pendekatan berbeda untuk memperbaiki hubungan. Di musim panas lalu, ia secara pribadi menghubungi Trump dan meminta maaf atas kesalahan penandaan fakta pada foto Trump yang sempat diunggah.
Zuckerberg juga memberikan pujian terhadap respons Trump yang ia sebut “badass” setelah nyaris menjadi korban percobaan pembunuhan.
Baca Juga: Trump Diprediksi akan Dinobatkan sebagai Person of the Year 2024
Zuckerberg bukan satu-satunya tokoh teknologi yang kini berupaya membangun kembali hubungan dengan Trump menjelang kembalinya ke Gedung Putih. Beberapa eksekutif teknologi dan kapitalis ventura, yang sebelumnya kritis terhadap Trump, tampaknya kini beralih sikap dan berusaha membangun kerja sama yang lebih baik dengan pemerintahan baru.
Langkah Meta ini dinilai sebagai sinyal kuat perubahan pendekatan perusahaan-perusahaan teknologi besar terhadap kepemimpinan Trump di periode mendatang. Meski demikian, banyak pihak masih mempertanyakan motif dan potensi dampak dari donasi ini terhadap kebijakan media sosial dan dinamika politik di masa yang akan datang.
Berita Terkait
-
Trump Diprediksi akan Dinobatkan sebagai Person of the Year 2024
-
Biden Blak-blakan Sebut Rencana Ekonomi Trump "Bencana"
-
Trump Jual Parfum "Fight, Fight, Fight", Promosi Pakai Foto Bareng Jill Biden
-
Momen Akrab Donald Trump dan Pangeran William saat Peresmian Katedral Notre Dame di Paris Jadi Sorotan
-
Donald Trump Desak Vladimir Putin Segera Akhiri Perang Ukraina
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis