Suara.com - Sebuah video dengan narasi “KPK panggil keluarga Jokowi” yang diunggah oleh kanal YouTube “Kabar Akurat” telah dikonfirmasi sebagai konten yang dimanipulasi. Video tersebut memuat klaim palsu dengan judul sensasional seperti:
- “KPK Temukan Bukti Baru, Keluarga Mulyono Ketar-Ketir”
- “TERBONGKAR BUKTI BARU!! KELUARGA MULYONO DIPANGGIL KPK”
Sampul video menampilkan foto Presiden Joko Widodo bersama petugas KPK dan barang bukti berupa kardus uang, seolah mendukung narasi yang disampaikan.
Sejak diunggah pada Rabu (11/12/2024), video ini telah ditonton lebih dari 32.000 kali hingga Selasa (17/12/2024).
Pemeriksaan Fakta:
Mengutip hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa Fakta Mafindo melalui TurnBackHoax yang melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran klaim tersebut. Berikut hasilnya:
- Tidak Ada Berita Kredibel yang Mendukung Klaim:
Pencarian dengan kata kunci “keluarga Jokowi dipanggil KPK” tidak menemukan informasi dari sumber terpercaya. - Foto Sampul yang Dimanipulasi:
Sampul video ternyata menggunakan foto lama dari peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Lampung Tengah pada 15 Februari 2018. Foto asli diambil saat petugas KPK menunjukkan barang bukti, seperti yang dimuat dalam artikel Tribunnews berjudul “KPK Tahan Tiga Tersangka yang Terjaring OTT Lampung Tengah”. - Isi Video Tidak Berkaitan:
Video berdurasi 12 menit 35 detik ini hanya memuat cuplikan berbagai peristiwa yang tidak relevan. Narator video membaca ulang dua artikel dari rmol.id, yakni:
- Artikel tentang polemik investasi IKN (10/12/2024).
- Artikel soal belum ditandatanganinya Keputusan Presiden terkait IKN (8/12/2024).
Kesimpulan:
Video dengan narasi “KPK panggil keluarga Jokowi” merupakan konten manipulasi. Klaim tersebut tidak memiliki dasar fakta dan hanya bertujuan menyesatkan publik. Masyarakat diimbau untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar, terutama dari sumber yang tidak kredibel.
Berita Terkait
-
KPK Tanggapi Wacana Jadi Penyidik Tunggal Korupsi, Singgung Konvensi PBB
-
Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PPP, Rommy Bilang Begini
-
Laporan Harta Pejabat Negara Disorot Netizen, KPK Masih Tebang Pilih?
-
Yasonna Dipanggil KPK, PDIP: Akhir-akhir Ini Banyak Serangan ke Partai Kami Jelang Kongres
-
Status 'Pecatan' PDIP Bikin Posisi Tawar Jokowi Lemah Bila Gabung Parpol Lain
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka