Suara.com - Polisi berhasil mengungkap pencetakan dan peredaran uang palsu miliaran rupiah di Sulawesi Selatan. Ide licik ini ternyata sudah muncul sejak tahun 2010.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan mengatakan para pelaku yang berhasil ditangkap ada 17 orang. Sementara, masih ada tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.
Mereka adalah AI, MN, KA, IR , NS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM. Kemudian, MS, SR, SW, MM dan RM.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan 98 jenis alat bukti berupa mesin, tinta yang digunakan untuk mencetak uang dan mata uang asing. Ada pula lembaran deposit Bank Indonesia dan surat berharga negara palsu yang nilainya mencapai ratusan triliun.
"Yang menarik, ada barang bukti yang nilainya triliun. Semacam kertas (yang nilainya triliunan)," kata Yudhiawan kepada media, Kamis, 19 Desember 2024.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan uang palsu pecahan 100 ribu emisi 2015 sebanyak 4.550 lembar, emisi 1999 pecahan 100 rb sebanyak 6 lembar, 234 lembar pecahan 100 ribu yang belum terpotong, mata uang korea 1 lembar sebesar 5.000 won, dan 1.000 lembar mata uang rupiah emisi tahun 1964.
"Ada 1 lembar kertas fotocopy deposit dari Bank Indonesia. Nilainya Rp45 triliun, juga ada 1 lembar kertas surat berharga negara senilai Rp700 triliun," bebernya.
Kata Yudhiawan, para pelaku membeli mesin tersebut di Surabaya yang dipesan langsung dari China. Harganya Rp600 juta.
Direncanakan Sejak Tahun 2010
Baca Juga: Pabrik Uang Palsu Libatkan Doktor UIN Makassar: Kronologi, Ancaman Ekonomi dan Hukuman
Yudhiawan menjelaskan, dari hasil interogasi terhadap pelaku, ide ini sudah direncanakan sejak 2 Juni 2010.
Kemudian berlanjut di tahun 2011-2012. Saat itu, kata Yudhiawan pelaku AI sempat berencana untuk mencalonkan diri menjadi Calon Wali Kota Makassar tapi tidak mendapat kursi atau dukungan.
"Lalu, pada Juni 2022 kembali direncanakan untuk pembuatan. Juli 2022 direncanakan dan dipelajari lagi," ucapnya.
Pada bulan Oktober 2022, pelaku sudah membeli alat cetak dan kertas. Barang tersebut dipesan langsung dari China.
"Uang kertasnya diimpor dibeli dari China," jelasnya.
Barulah pada Mei tahun 2024, mereka berani memproduksi. Kata Yudhiawan, para pelaku sempat bertemu dan saling kerjasama untuk proses pembuatan pada bulan Juni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital