Suara.com - Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, membuat keputusan yang mengejutkan dengan menunjuk Peter Mandelson sebagai Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat. Penunjukan ini menjadi salah satu keputusan paling kontroversial dalam kabinet Starmer, mengingat reputasi Mandelson yang selama ini dikenal sebagai figur politik berpengaruh namun penuh kontroversi.
Peter Mandelson, yang dijuluki sebagai “Pangeran Kegelapan” sejak era New Labour, akan menjadi penghubung utama pemerintah Inggris dengan Amerika Serikat di tengah prospek kepresidenan kedua Donald Trump.
Mandelson, 71 tahun, merupakan mantan menteri kabinet dan komisaris Uni Eropa yang dikenal sebagai politisi ulung dan jaringan kuat di kancah politik global. Para pendukung menilai penunjukan ini sebagai langkah brilian yang dapat memperkuat kepentingan Inggris, khususnya dalam perdagangan internasional yang diprediksi akan memasuki periode sulit jika tarif dagang Trump kembali diterapkan.
Namun, bagi sayap kiri Partai Buruh, keputusan ini dianggap sebagai nepotisme politik yang menunjukkan kedekatan Starmer dengan elite lama New Labour. Kritik ini muncul mengingat sejarah kontroversial Mandelson yang dua kali mundur dari kabinet Tony Blair—pertama akibat skandal pinjaman bank yang tidak dilaporkan dan kedua karena dugaan campur tangan dalam aplikasi paspor pengusaha asal India.
Posisi duta besar di Washington dikenal sebagai salah satu jabatan diplomatik paling bergengsi di pemerintahan Inggris. Selain kediaman mewah di Massachusetts Avenue, jabatan ini memiliki peran strategis dalam menjaga hubungan bilateral dengan sekutu terpenting Inggris.
Mandelson akan menjadi politisi pertama yang ditunjuk untuk posisi ini sejak Peter Jay, menantu mantan Perdana Menteri James Callaghan, pada tahun 1977. Penunjukan ini sekaligus menegaskan keyakinan Starmer akan kemampuan Mandelson untuk menavigasi hubungan perdagangan dan politik dengan pemerintahan AS yang potensial di bawah Trump.
Menurut sumber internal, Starmer didukung oleh Menteri Luar Negeri David Lammy dan kepala staf barunya, Morgan McSweeney, yang meyakini bahwa Mandelson adalah sosok yang tepat. Bahkan tokoh oposisi seperti Nigel Farage menyatakan dukungannya, menyebut Mandelson sebagai “pria cerdas yang akan dihormati tim Trump”.
Penunjukan ini sekaligus menandai puncak dari karier politik panjang Mandelson yang dimulai sejak ia menjadi sutradara televisi sebelum menjabat sebagai Direktur Komunikasi Partai Buruh pada 1985. Ia dikenal sebagai arsitek utama kemenangan Partai Buruh di bawah kepemimpinan Tony Blair dan kelahiran era New Labour.
Namun, perjalanan politiknya tidak selalu mulus. Dua kali ia dipaksa mundur dari kabinet akibat skandal, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Komisaris Perdagangan Uni Eropa di Brussels. Pengalamannya di kancah perdagangan internasional inilah yang dianggap sebagai aset berharga dalam menjembatani kepentingan Inggris di era Trump.
Baca Juga: Jutaan Pemudik Padati Jalan Raya Inggris Hingga Pecahkan Rekor Tahun Ini
Di tengah reputasi kontroversialnya, Mandelson tetap diakui sebagai “pejuang ulung” dalam politik Inggris. Kembalinya ia ke lingkaran kekuasaan di bawah Starmer mengingatkan publik pada pernyataan terkenal Tony Blair pada 1996: “Proyek saya akan sempurna ketika Partai Buruh belajar mencintai Peter Mandelson.”
Berita Terkait
-
Jutaan Pemudik Padati Jalan Raya Inggris Hingga Pecahkan Rekor Tahun Ini
-
Waspada Teror Natal! Polisi Inggris Minta Warga Jadi 'Detektif'
-
Prabowo Tunjukkan 'Taring' Indonesia di Mata Dunia
-
Putin Siap Bernegosiasi, Tantang Barat Uji Pertahanan Melawan Rudal Hipersonik: Kita Lihat Apa yang Terjadi!
-
Inggris Bakal Kirim Bantuan Militer Senilai Rp4,6 Triliun untuk Ukraina Tahun Depan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?