Suara.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Kerakyaran (BEM SI Kerakyatan) melakukan aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2024).
Mereka menuntut pembatalan kenaikan PPN 12 persen, yang rencananya bakal diberlakukan pemerintah pada Januari 2025.
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal mengatakan, kebijakan pemerintah tentang kenaikan pajak dianggap tidak tepat lantaran kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Daya beli masyarakat masih belum bisa bangkit setelah diterjang pandemi lalu. Hal itu, lanjut Satria tercermin dari berkurangnya kelas menengah.
"Kami sudah mengultimatum Presiden Prabowo melalui media sosial juga melalui berbagai rilis media, tapi sampai sekarang kebijakan belum berubah,” kata Satria, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024).
"Hari ini adalah bentuk kemarahan dan penolakan kami atas kebijakan naiknya PPN," katanya.
Satria mengungkapkan sebelum turun ke jalan, telah melakukan kajian bersama koalisi masyarakat sipil dan pakar ekonomi.
Hasilnya, tidak ada yang menyebut kenaikan PPN 12 persen sebagai produk yang pro terhadap rakyat.
"Kami melakukan berbagai kajian juga konsultasi dengan pakar ekonomi, naiknya PPN sangatlah tidak tepat."
Baca Juga: Daya Beli Lesu Namun Pemerintah Naikkan PPN 12 Persen, Uskup Agung Minta Warga Tetap Kritis
"Apabila berbicara terkait kebutuhan penerimaan negara, ada banyak opsi lain seperti pajak kekayaan, pajak komoditas ekstraktif, pajak karbon, dan lainnya,” jelasnya.
BEM SI Kerakyatan menuntut sikap tegas dari presiden Prabowo. Bahkan, sampai sekarang narasi yang dikeluarkan berbagai pihak dari pemerintah tentang naiknya PPN terlihat mengambang, seakan-akan menutupi kenyataan dari dampak naiknya PPN ini.
"Aksi ini juga merupakan sinyal pantikan dari Jakarta yang kami kirimkan kepada wilayah-wilayah dan daerah-daerah untuk kemudian juga turut melakukan aksi massa secara besar mulai hari ini sampai kenaikan PPN dibatalkan,” katanya.
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi aksi saling dorong antara demonstran BEM SI Kerakyatan dengan personel kepolisian. Aksi dorong-dorongan terjadi saat mereka akan membubarkan diri.
Aksi tersebut dipicu saat polisi meminta massa aksi untuk membubarkan diri karena waktu untuk menyampaikan aspirasi telah selesai. Namun, massa BEM SI Kerakyatan masih menyampaikan orasinya.
Aparat kepolisian tetap meminta massa aksi untuk mundur. Hingga akhirnya massa aksi mulai membubarkan diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata