Suara.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) mengklaim kalau mayoritas sekolah di Indonesia sudah aman dari tindak kekerasan. Hal itu terlihat dari hasil assesment nasional Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) Kementeriam Dikdasmen tahun 2022.
Kepala PSKP, Irsyad Zamjani, menguraikan assesement dilakukan kepada para murid dengan membagi setiap jawaban menjadi tiga zona, yakni aman, waspada, dan rawan. Pertanyaan mengenai potensi perundungan, hukuman fisik, dan kekerasan seksual di sekolah.
Hasilnya, rata-rata jawaban murid untuk ketiga pertanyaan itu di atas 60-70 persen yang memilih aman. Sementara yang menjawab waspada antara 17-21 persen. Dan jawaban rawan antara 10 dan 15 persen.
"Praktek kekerasan itu dialami terutama oleh 10-15 persen murid kita. Jadi secara umum, kondisi sekolah kita relatif aman dari kekerasan, tapi memang ada kasus-kasus yang perlu kita perhatikan," kata Irsyad saat konferensi pers diskusi akhir tahun data pemantauan kekerasan di sekolah bersama Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) di Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Meski angka kerawanan kekerasan di sekolah hanya 10-15 persen, Irsyad menegaskan bahwa angka itu tidak kecil dengan kasus perundungan dan kekerasan seksual menjadi yang paling banyak terjadi dan dilaporkan.
"Ini 10-15 persen bukan angka kecil. Kalau kita kalikan dengan jumlah sekolah kita yang ratusan ribu, ya cukup besar juga," ujar Irsyad.
Dari berbagai kasus yang terungkap itu, Irsyad juga menyebutkan kalau kebanyakan murid yang menjadi korban berasal dari kalangan ekonomi rendah.
"Anak-anak miskin yang dari kelompok sosial ekonomi rendah itu lebih rentan mendapatkan kekerasan, terutama di aspek perundungan dan hukuman fisik," ujarnya.
Menurut Irsyad, banyak sekolah yang kini sudah mulai peduli tentang pentingnya menangani kekerasan di lingkungan pendidikan. Salah satunya dengan sekolah membentuk Satgas atau Tim Penanganan Kekerasan (TPPK). Sayangnya, diakui Irsyad, baru sedikit sekali sekolah yang punya sistem penanganan yang bagus dalam penanganan kekeraaan seksual.
Baca Juga: Dari PSN Hingga Pilkada, Komnas HAM Ungkap Sederet Masalah HAM di Papua
"Mulai ada program-program penanganan yang terbaik terutama untuk perundungan. Tapi memang yang kekerasan seksual itu yang jadi PR, jadi belum banyak sekolah atau baru 8 persen sekolah yang mempunyai program penanganan dan penjagaan kekerasan seksual yang kualitasnya baik," ucapnya.
Berita Terkait
-
Skandal Seks Eks Bupati Biak Numfor: Mucikari Ditangkap, 7 Korban Bersaksi
-
Sosok Alvon Gunawan, Suami Melody Sharon yang Diseret Pakai Mobil usai Pergoki Istri Selingkuh
-
Ngeri Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Balikpapan: Korban Alami Luka di Mulut, Ibu Ngaku Malah Diancam Pelaku
-
Waduh! Staf Menko AHY Diduga Intimidasi Jurnalis saat Meliput
-
Dari PSN Hingga Pilkada, Komnas HAM Ungkap Sederet Masalah HAM di Papua
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai