Suara.com - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam tindakan pembakaran Rumah Sakit Kamal Adwan oleh rezim Israel di utara Jalur Gaza, yang menurut pejabat Palestina mengakibatkan 50 orang tewas, termasuk lima anggota staf medis.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, OKI menyatakan bahwa agresi Israel terhadap sektor kesehatan di Gaza, khususnya serangan terhadap rumah sakit serta penahanan staf medis, pasien, dan orang yang terluka, adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kemanusiaan serta resolusi PBB.
OKI mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tanggung jawab dalam menegakkan gencatan senjata permanen di Gaza, menghentikan agresi Israel yang berkelanjutan, dan melindungi infrastruktur serta personel medis, serta hak-hak pasien dan yang terluka.
Organisasi ini juga menekankan pentingnya menyediakan bantuan kemanusiaan dan medis bagi warga Palestina dan memastikan akses layanan yang memadai dan tanpa hambatan di seluruh Jalur Gaza.
Munir al-Bursh, pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, mengonfirmasi pembakaran Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia pada Jumat malam, menjelaskan bahwa pasukan Israel menyerbu dan membakar fasilitas tersebut setelah melakukan evakuasi paksa.
Sementara itu, Hamas, gerakan perlawanan Palestina, menolak klaim "tanpa dasar" dari rezim Israel yang menyebutkan adanya pasukan perlawanan dan peralatan militer di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Hamas menegaskan bahwa klaim tersebut merupakan upaya rezim untuk membenarkan kejahatan mengerikan di rumah sakit, sebagai bagian dari kebijakan genosida Israel yang bertujuan memindahkan secara paksa rakyat Gaza.
Berita Terkait
-
Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara Luluh Lantak, WHO Serukan Gencatan Senjata
-
Skandal! Israel Pasang Perangkat Mata-Mata di Rumah Sakit Gaza
-
Israel Serang Yaman, Houthi Dituduh Selundupkan Senjata Iran
-
Iran Sebut Kejahatan Perang, Israel Serang Kendaraan Jurnalis di Gaza Tewaskan 5 Orang
-
Paus Kecam "Kekejaman" Israel di Gaza, Dubes Vatikan Dipanggil Rezim Zionis
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut