Suara.com - Pejabat kesehatan di Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel telah menahan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hossam Abu Safiyeh, dalam operasi yang membuat fasilitas kesehatan terbesar di wilayah utara Gaza tersebut tak lagi berfungsi pada Sabtu (23/12). Operasi ini juga mengakibatkan sejumlah staf medis dibawa untuk diinterogasi di pusat penahanan.
"Pasukan pendudukan telah membawa puluhan tenaga medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke pusat penahanan untuk diinterogasi, termasuk direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiyeh," kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Selain itu, Direktur Badan Pertahanan Sipil Gaza untuk wilayah utara, Ahmed Hassan al-Kahlout, juga dikonfirmasi sebagai salah satu yang ditahan.
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengecam tindakan tersebut.
"Pendudukan telah menghancurkan total sistem medis, kemanusiaan, dan pertahanan sipil di utara, membuat semuanya tak lagi berfungsi," katanya kepada AFP.
Sebelumnya, pada Jumat (22/12), militer Israel menyatakan bahwa mereka melakukan operasi di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan dengan dalih fasilitas tersebut merupakan "basis utama bagi organisasi teroris." Namun, kelompok Hamas membantah tuduhan itu, menegaskan bahwa para pejuangnya tidak berada di rumah sakit tersebut dan menuduh pasukan Israel menyerbu fasilitas kesehatan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa operasi militer Israel telah membuat rumah sakit tersebut nonfungsional. Dalam pernyataannya di platform X, WHO menjelaskan bahwa serangan pada Jumat pagi terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan telah membuat fasilitas kesehatan utama terakhir di utara Gaza ini tak lagi beroperasi. Laporan awal menunjukkan sejumlah departemen kunci terbakar parah dan hancur selama serangan itu.
Berita Terkait
-
Tragedi Gaza: OKI Kecam Israel Bakar Rumah Sakit, 50 Tewas Terpanggang
-
Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara Luluh Lantak, WHO Serukan Gencatan Senjata
-
Skandal! Israel Pasang Perangkat Mata-Mata di Rumah Sakit Gaza
-
Israel Serang Yaman, Houthi Dituduh Selundupkan Senjata Iran
-
Iran Sebut Kejahatan Perang, Israel Serang Kendaraan Jurnalis di Gaza Tewaskan 5 Orang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini