Suara.com - Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Pol. Asep Guntur Rahayu mengatakan negara telah alami kerugian hingga Rp 18.486.700.654 (Rp18,4 miliar) akibat dugaan korupsi proyek Pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau Shelter Tsunami di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara tahun 2014 .
Angka kerugian tersebut berdasarkan perhitungan dari Ahli Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"(Kerugian akibat) bangunan tidak bisa digunakan, hampir seluruh pengerjaan bangunan tersebut," ujar Asep dalam konferensi pers di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
Dalam kasus tersebut, KPK menetapkan dua orang tersangka, yakni dari pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aprialely Nirmala (AN) dan Kepala Proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Agus Herijanto (AH).
Berdasarkan surat nomor: KU.01.08-Cb/545 dari Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan PUPR Adjar Prajudi meminta Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) PBL NTB untuk segera melakukan pengadaan pekerjaan bangunan TES atau shelter tsunami tersebut dengan pagu anggaran sebesar Rp23.268.000.784. Nominal itu termasuk untuk pengawasan dan pengelolaan.
Selama pelaksanaan pembangunan shelter, AN sengaja menurunkan kualitas bahan baku dan serta spesifikasi pembuatannya tanpa kajian yang dapat dipertanggungjawabkan. Asep menyebutkan bahwa AN menjadi pihak yang paling berperan dalam kasus korupsi tersebut.
"Yang paling banyak peran di sini adalah AN. Dia menurunkan spek, mengganti, dan lain-lain, mengganti didokumennya," ujarnya.
Sementara itu, AH selaku Kepala Proyek PT Waskita Karya juga telah melakukan penyimpangan keuangan dalam pembangunan shelter tersebut dengan nilai sekitar Rp1.302.309.220 (Rp1,3 miliar).
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Utara Raden Tresnawadi pernah beberapa kali berkunjung ke Shelter Bangsal pada 21 Januari 2015 sampai dengan September 2016. Pada saat itu, dia menemukan kondisi shelter tsunami bangsal yang tidak layak.
Baca Juga: Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
"Kondisi secara visual, banyak terjadi kerusakan di bagian-bagian lantai bawah, di halaman juga tidak terawat dan bahkan digunakan oleh penduduk sekitar untuk menggembala ternak," ungkap Asep.
Selain itu, jalur evakuasi ke lantai atas kondisinya juga sangat mengkhawatirkan. Raden sempat naik melewati jalur evakuasi tersebut merasakan getaran pada cor yang dilewati dan terdapat retakan pada jalur tersebut. Raden pun heran dengan bangunan yang masih baru tersebut, namun kondisinya sudah mengkhawatirkan dan tak layak ditempati manusia.
Berita Terkait
-
KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pembangunan Shelter Tsunami Lombok Utara
-
Proyek Triliunan Rupiah, Waskita Karya Malah Nunggak Bayar Sewa Motor UMKM
-
Krisis Waskita Karya Tahun 2024 Makin Parah: Skandal Korupsi, Tumpukan Utang hingga Digugat PKPU
-
Target Rampung 2026, Pengerjaan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Baru 39,83 Persen
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!