Suara.com - Tokoh pers nasional, Atmakusumah Astraatmadja, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (2/1/2025). Informasi itu beredar melalui aplikasi perpesananan WhatsApp.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah wafat Pak Atmakusumah Astraatmadja (ketua Dewan Pers pertama stlh era reformasi) pada hari ini, 2 Januari 2025, pukul 13.05 WIB di Jakarta. Mohon doanya semoga Pak Atma mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin YRA," begitu bunyi pesan yang beredar.
Lantas, siapakah Atmakusumah Astraatmadja?
Atmakusumah Astraatmadja adalah sosok jurnalis kawakan. Dia tercatat sebagai Ketua Dewan Pers independen pertama dalam sejarah Indonesia.
Atmakusumah Astraatmadja dilahirkan pada 20 Oktober 1938 di Labuan, Banten. Kiprahnya di dunia jurnalistik tak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional.
Dewan Pers pertama kali dibentuk pada tahun 1968 berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers yang ditandatangani Presiden Soekarno.
Saat itu, Dewan Pers bertugas mendampingi pemerintah untuk membina pertumbuhan pers nasional. Dalam masa Orde Baru, posisi Ketua Dewan Pers dijabat Menteri Penerangan, dan fungsinya sebagai penasihat pemerintah tetap sama.
Namun, perubahan besar terjadi di era reformasi ketika Presiden BJ Habibie mengesahkan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
UU ini mengubah Dewan Pers menjadi lembaga yang lebih independen. Berdasarkan Pasal 15 ayat (3) UU Pers, anggota Dewan Pers dipilih secara demokratis setiap tiga tahun oleh organisasi wartawan, perusahaan pers, dan tokoh masyarakat.
Atmakusumah Astraatmadja menjabat sebagai Ketua Dewan Pers independen pertama dari tahun 2000 hingga 2003. Sebelum menduduki posisi tersebut, ia dikenal sebagai figur penting di dunia jurnalistik, baik sebagai redaktur Harian Indonesia Raya maupun sebagai staf pengajar di Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).
Kariernya juga mencakup peran sebagai Direktur Eksekutif LPDS dari 1994 hingga 2002 dan Ketua Tim Ombudsman Kompas (2000–2003).
Bahkan, ia pernah berkarier di kancah internasional, termasuk sebagai penyiar Radio Australia (ABC) dan Deutsche Welle, serta komentator di Radio Republik Indonesia (RRI).
Atmakusumah juga meraih penghargaan bergengsi, termasuk Ramon Magsaysay Award pada tahun 2000 atas kontribusinya di bidang jurnalisme, sastra, dan seni komunikasi kreatif.
Tanggal 11 November 2023, ia menerima penghargaan Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers 2023 sebagai penghormatan atas kiprahnya yang luar biasa di dunia pers.
Dalam sambutannya saat menerima penghargaan di Anugerah Dewan Pers 2023, Atmakusumah berkata, "Saya persembahkan penghargaan ini kepada senior-senior dan kawan-kawan saya yang telah mendahului saya."
Berita Terkait
-
Komaruddin Hidayat Jadi Ketua Dewan Pers Periode 20252028, Ini Susunan Kepengurusannya
-
Breaking News! Ketua Dewan Pers Pertama Atmakusumah Astraatmadja Meninggal Dunia
-
Ninik Ketua Dewan Pers: Etika Media Jadi Sorotan Utama di LMS 2024
-
RUU Penyiaran Bagian dari Upaya Berkesinambungan untuk Berangus Kebebasan Pers
-
Ninik Rahayu Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers di Sisa Periode 2022-2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG