Suara.com - Hakim yang memvonis Harvey Moeis, Eko Aryanto kini menjadi sorotan. Setelah memberikan vonis ringan kepada suami Sandra Dewi itu dengan 6,5 tahun penjara, keputusannya pun jadi kontroversi.
Hacker ikut turun tangan membongkar sosok Eko Aryanto. Baru-baru ini akun @volt_anonym mengungkap fakta tentang hakim ini.
Eko Aryanto diduga mempunyai dua Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan alamat yang berbeda. Satu di antaranya di Jalan Lumba-Lumba Nomor 9, Malang. Sedangkan lainnya di Muara Bulian, Jambi.
"Hakim Eko Aryanto terkonfirmasi sudah tidak menempati rumah yang berada di wilayah Malang," tulis hacker tersebut. Akan tetapi di Malang sudah tidak dihuni, meski KTP masih aktif.
Temuan hacker itu pun jadi sorotan. Lantas, seperti apa profil Eko Aryanto yang memiliki dua identitas KTP.
Sosok Dan Profil Eko Aryanto
Eko Aryanto lahir di Malang, Jawa Timur pada 25 Mei 1968. Karirenya sebagai hakim dimulai setelah lulus Sarjana Hukum Pidana dari Universitas Brawijaya.
Dia menjadi calon hakim di Pengadilan Negeri Sidoarjo pada 1988. Setelah itu dia bertugas di beberapa kota di Jawa Barat, Aceh, hingga Nusa Tenggara Barat.
Ia pernah menangani kasus kriminal seperti John Kei itu pernah bertugas di Pengadilan Negeri Majene. Kemudian pindah ke Lahat, Sumedang, Banda Aceh, Serang, dan Surabaya.
Baca Juga: Anggota DPR Desak KPK Hingga Kejaksaan Telisik Hakim Yang Vonis Ringan Harvey Moeis
Di tengah tugasnya sebagai hakim, Eko tidak melupakan pendidikan. Dia diketahui merupakan lulusan S2 di IBLAM School of Law pada 2002 dan S3 Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 pada 2015.
Karier Eko Aryanto semakin meningkat saat ia menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sawah Lunto.
Lalu menjabat Wakil Ketua dan Ketua di Pengadilan Negeri Pandeglang, Ketua di Pengadilan Negeri Blitar, Wakil Ketua di Pengadilan Negeri Mataram.
Eko juga menjadi Ketua Pengadilan Negeri Mataram pada 2017.
Eko Aryanto lalu kembali ke Jawa Timur dengan menjadi Ketua Pengadilan Negeri Tulungagung. Sebelum akhirnya bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Di Jakarta ia pernah menangani kasus besar. Seperti kasus John Kei. Selain itu dia menangani perkara Bukon Koko dan Yeremias terkait kematian Yustis Corwing (Erwin).
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Ahli Ungkap Ada Faktor Disinformasi dan Manipulasi saat Rumah Sahroni hingga Uya Kuya Dijarah
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
-
Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
-
Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
-
Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
-
Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik