Suara.com - Pemberian makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1) kemarin tuai perhatian. Terutama terkait menu yang disajikan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD). Sejumlah anak enggan menghabiskan makanannya karena merasa tidak enak.
Akun @PaltiWest2024 di X membagikan ke media sosial berupa video yang menunjukan ekspresi anak-anak yang tidak menghabiskan porsi MBG. Video pertama diduga terjadi di SD luar daerah Jakarta, nampak seorang siswa laki-laki yang ditanya oleh guru-guru saat sedang makan.
Terlihat dari kota makan MBG menu yang disajikan berupa nasi, tumis buncis, tempe goreng, dan pisang. Sang anak hanya sedikit mengigit tempe tanpa menyendok nasi.
"Engga suka dia," ucap gurunya dari balik kamera.
Anak tersebut juga mengaku tak suka dengan tumis buncis yang disajikan pada porsi MBG tersebut. Saat ditanya gurunya, si anak menjawab lebih suka sayur kangkung.
Di video berikutnya dengan lokasi yang berbeda juga nampak seorang siswa SD di Jakarta yang tidak menghabiskan makanannya. Menariknya, sang anak hanya menyisakan menu ayam yang disajikan sementara lauk pauk lainnya, termasuk sayur, habis termakan.
Ketika ditanya, sang anak mengaku enggan menyantap menu ayam tersebut karena rasanya yang aneh. Sementara menu sayur, menurutnya enak.
"Soalnya rasanya aneh. Karena kulitnya sangat keras jadi gak napsu makan," jawab sang anak.
Diketahui, program MBG telah dimulai pada Senin, 6 Januari 2025. Program tersebut dilaksanakan dengan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 26 provinsi.
Baca Juga: Apa Itu Food Waste? Dikaitkan dengan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Dampaknya
Adapun provinsi yang sudah memiliki SPPG di antaranya Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Berita Terkait
-
Dari Ayam Keras Hingga Susu Hilang, Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Belum Siap?
-
Apa Itu Sad Food? Komentar Warganet ke Menu Makan Bergizi Gratis yang Tuai Pro Kontra
-
Hari Kedua Makan Bergizi Gratis di Jakbar Siswa SMP Dapat Susu, Ayam dan Tahu Goreng Hilang
-
Usul Gandeng UMKM di Sekitar Sekolah, Legislator PDIP Kritik Menu Program MBG: Mestinya Sesuai Selera Anak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting