Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kematian bayi akibat kedinginan di Gaza setelah satu balita lagi meninggal karena hipotermia di wilayah yang terpuruk oleh perang tersebut, sehingga total kematian akibat cuaca dingin ekstrem di Gaza mencapai delapan orang.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan kepada wartawan pada hari Senin bahwa kondisi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan. “Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memberi tahu kami bahwa mereka sangat khawatir dengan laporan tentang seorang bayi berusia satu bulan di Gaza yang meninggal karena hipotermia, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Kesehatan. Ini adalah kematian anak kedelapan akibat kedinginan dalam waktu kurang dari tiga minggu.”
Hipotermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang menurun secara abnormal, biasanya di bawah 35 derajat Celsius, yang terjadi akibat paparan dingin yang berkepanjangan sehingga tubuh tidak mampu mempertahankan suhunya dengan baik.
“Kematian ini seharusnya bisa dicegah jika perlengkapan yang diperlukan untuk melindungi anak-anak ini tersedia bagi keluarga mereka,” ujar Dujarric dalam konferensi pers tersebut.
Ia menambahkan, “OCHA terus menerima laporan harian terkait warga sipil yang terbunuh dan terluka di seluruh Gaza akibat kekerasan yang terus berlangsung, yang juga menyebabkan kerusakan luas dan pemindahan penduduk.”
Dalam konteks serangan Israel terhadap sekolah-sekolah PBB, Dujarric menekankan bahwa “warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk aktivis, konvoi, dan peralatan kemanusiaan, harus dilindungi sesuai dengan hukum humaniter internasional.”
Ia juga membahas pembatasan terus-menerus yang diberlakukan oleh otoritas Israel terhadap akses ke Gaza utara, menyatakan bahwa dalam tiga hari terakhir, tiga upaya PBB untuk menuju wilayah tersebut mengalami penolakan dari Israel.
Dujarric mencatat bahwa selama akhir pekan, direncanakan 37 misi kemanusiaan yang dipimpin PBB di seluruh Jalur Gaza. Dari jumlah tersebut, 12 misi berhasil difasilitasi, namun 15 ditolak, sembilan dihalangi, dan satu dibatalkan karena masalah logistik dan operasional.
"Kami menegaskan kembali bahwa Israel harus memfasilitasi arus bantuan, bahan bakar, dan barang komersial dengan cepat dan luas ke Gaza melalui berbagai titik masuk untuk mencegah penjarahan sumber daya kemanusiaan," ujarnya sambil merujuk pada beberapa insiden penjarahan bersenjata terhadap konvoi bantuan.
Baca Juga: Israel Lanjutkan Aksi Brutal, 966 Masjid di Palestina Hancur
Ketika ditanya tentang apakah PBB telah menerima klarifikasi dari Israel mengenai serangan Minggu terhadap konvoi Program Pangan Dunia (WFP) di dekat pos pemeriksaan Gaza, Dujarric menyatakan bahwa WFP sangat mengecam insiden itu di mana konvoi WFP yang jelas teridentifikasi ditembaki oleh pasukan Israel, yang membahayakan nyawa staf dan membuat kendaraan tidak dapat bergerak.
“Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil, dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk dan keluar dari Gaza dengan aman,” tutup juru bicara PBB.
Berita Terkait
-
WHO Desak Israel Bebaskan Direktur Rumah Sakit Gaza yang Ditangkap
-
Israel Tembaki Konvoi Bantuan Pangan PBB, Aksi Mengerikan di Gaza Terungkap
-
Gelombang Tuntutan Global Sasar Militer Israel atas Aksi di Gaza
-
Israel Lanjutkan Aksi Brutal, 966 Masjid di Palestina Hancur
-
Ultimatum AS ke Israel dan Hamas: Dua Pekan untuk Hentikan Konflik Gaza
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel