Suara.com - Nama Raffi Ahmad lagi-lagi menjadi sorotan publik. Hal itu setelah viral video polisi Patwal yang menunjuk-nunjuk pengendara lain saat mengawal mobil berpelat RI 36. Setelah ramai disorot, ternyata mobil RI 36 tersebut adalah kendaraan dinas Raffi Ahmad yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti mengaku ikut geram dengan adanya pengawalan mobil di jalan raya. Bahkan, dia menyebut tindakan pengawalan itu sebagai bentuk feodalisme.
Kritik soal adanya pengawalan terhadap mobil RI 36 itu disampaikan Bivitri lewat akun Instagram pribadinya, Minggu (12/1/2025). Akademisi yang akrab disapa Bibip itu pun kembali mengulas tulisannya soal feodalisme yang pernah dimuat oleh salah satu media nasional.
"FEODALISME. Lagi. Saya sebenarnya pernah juga nulis di Kompas. Tapi saya terpicu mencatat ini lagi gara-gara patwal RI 36," tulisnya dikutip Suara.com, Minggu.
Lewat unggahannya, Bibip mengaku sering dongkol jika melihat ada pejabat yang mendapatkan pengawalan oleh petugas. Bahkan, dia mengaku trauma karena pernah ditodong senjata oleh petugas karena kendaraan yang ditumpanginya dianggap menghalang-halangi rombongan mobil pejabat yang mendapat pengawalan.
"Saya sebagai warga Jakarta juga sudah kesal soalnya. Dan agak traumatis karena beberapa waktu lalu pernah enggak sengaja seperti menghalangi pejabat, eh kami sekeluarga ditunjuki pistol!" curhat Bibip.
"Kok nggak diviralkan? Karena saya ga nyangka (ga sadar kalau itu bisa dianggap “menghalangi”), jadi gak siap ambil hp yang harus ngubek-ngubek tas," sambungnya.
Selain di jalan raya, Bibip juga menceritakan pengalaman ketika mendatangi sebuah acara pernikahan anak pejabat karena banyak aturan protokoler yang mesti diikuti oleh tamu undangan.
"Juga terpicu karena saya baru-baru ini ke kawinan anak pejabat. Don’t get me wrong, pejabatnya kawan dekat saya, saya nggak kesal dengan mereka. Saya yakin itu “harus” mereka lakukan karena “itulah protokolernya," ujarnya.
Saking mendapatkan keistimewaan, dia pun mengaku kapok untuk datang ke acara-acara yang digelar pejabat.
"Maka saya jadi ingat, itulah sebabnya saya memang benci acara bertabur pejabat/ selebritas krn saya muak liat pengistimewaan gila2an dari protokoler dan “masyarakat” (maaf generalisasi)," tulisnya.
Terkait video yang merekam aksi arogan polisi Patwal yang menunjuk-nunjuk pengendara lain karena merasa dihalangi, Raffi Ahmad akhirnya mengakui jika mobil RI 36 dalam video viral itu adalah kendaraan dinasnya.
Pernyataan itu disampaikan Raffi setelah video aksi arogan polisi Patwal viral di media sosial.
Selain itu, Polda Metro Jaya sebelumnya juga telah meminta maaf atas aksi arogan polisi yang mengawal mobil dinas Raffi Ahmad.
Berita Terkait
-
Jangan Cuma Disegel, KNTI Desak KKP Segera Cabut Pagar Laut Diduga Milik Aguan: Jangan Sampai Ada Celah...
-
Rocky Gerung Curigai Jokowi di Balik Misteri Pagar Laut: Mustahil Dipasang Bandung Bondowoso Semalam
-
Bongkar Pagar Laut di Dekat PSN PIK 2, Said Didu: Saya Tertawakan Penguasa Betapa Bodoh Serahkan Negara ke Pengembang
-
Viral Aksi Polisi Patwal Tunjuk-tunjuk Taksi Alphard saat Kawal Mobil RI 36, Netizen Sewot: Dibayar Berapa Sih Pak?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB