Suara.com - Di tengah bencana kebakaran hutan yang masih berkecamuk di Los Angeles, Amerika Serikat membahas gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Erik Kurilla, mengunjungi Beirut pada Senin (13/1) untuk bertemu dengan Presiden Lebanon yang baru, Joseph Aoun.
Pertemuan ini membahas implementasi gencatan senjata yang telah disepakati sejak November lalu.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Mayor Jenderal Jasper Jeffers, Ketua Mekanisme Implementasi Gencatan Senjata, bersama beberapa pejabat militer AS lainnya.
Pentagon menegaskan bahwa upaya memastikan keberlanjutan gencatan senjata tetap menjadi prioritas meskipun pemerintahan baru AS segera mengambil alih.
Sementara itu, kebakaran hutan di Los Angeles terus menelan korban jiwa. Laporan terbaru dari ABC News, yang mengutip Departemen Pemeriksaan Medis setempat, menyebut jumlah korban tewas bertambah menjadi 24 orang.
Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa jumlah ini masih bisa meningkat karena banyak warga yang belum ditemukan.
Kebakaran besar ini telah memaksa puluhan ribu orang mengungsi sejak pertama kali terjadi pada 7 Januari. Polisi setempat telah menahan seorang tersangka yang diduga memicu Kebakaran Kenneth, salah satu kebakaran hutan terparah di California.
Di tengah bencana domestik yang mengkhawatirkan, AS tetap memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas di Timur Tengah.
Baca Juga: Beda Pandangan Buya Yahya dan Ustaz Felix Siauw soal Kebakaran di Los Angeles
Pembahasan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah terus berlanjut, dengan harapan dapat meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Berita Terkait
-
Beda Pandangan Buya Yahya dan Ustaz Felix Siauw soal Kebakaran di Los Angeles
-
Eksklusif: Bocoran Isi Draft Gencatan Senjata Hamas-Israel, Nasib Gaza Ditentukan!
-
Heboh 2 Tentara Israel Ditangkap di Meksiko, Ada Apa?
-
Desak Netanyahu, Joe Biden Ingin Perundingan Gencatan Senjata Gaza Tercapai Sebelum Masa Jabatan Berakhir
-
Apa Penyebab Kebakaran Hutan Los Angeles? Korban Jiwa Terus Bertambah!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO