Suara.com - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengklaim kalau program screening kesehatan gratis bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Menurut Pratikno, pembangun kualitas SDM yang lebih fundamental tidak hanya dari pendidikan, tapi juga kesehatan.
Program tersebut direncanakan akan dimulai pada Februari 2025 mendatang dengan menyasar lebih dari 200 juta masyarakat dari berbagai usia.
"Oleh karena itu, screening kesehatan ini bagian dari upaya pemerintah untuk menghindari penyakit-penyakit kronis yang tidak tertangani sejak dini," kata Pratikno ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Laporan dari Kementerian Kesehatan, lanjutnya, banyak kematian yang dipicu karena penyakit akibat gaya hidup. Misalnya, serangan jantung.
Lewat program cek kesehatan gratis diharapkan masyarakat bisa lebih awal mengetahui risiko penyakit yang dia hadapi, dengan begitu pengobatannya juga bisa lebih awal dilakukan.
"Sakit itu menurunkan produktivitas dan bisa menjadi satu beban berat juga bagi pemerintah. Jadi SDM unggul adalah sehat secara fisik, mental, dan moral, dan kemudian itu terdidik," ucapnya.
Sementara untuk masyarakat terdidik, kata Pratikno, dilihat dari tingkat pendidikan yang relevan, keterampilan yang relevan, juga memberikan kontribusi bagi negara.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyampaikan kalau screening kesehatan gratis sebagai upaya untuk mencegah dan mendeteksi penyakit pada masyarakat, terutama penyakit penyebab kematian tertinggi.
Dia menyebutkan kalau penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia ialah stroke dan jantung. Jumlahnya sekutar 1 juta orang meninggal setiap tahun.
Untuk mendeteksi risiko kedua penyakit tersebut, seseorang harus rutin lakukan pengecekan tekanan darah, gula darah, serta lemak darah atau kolesterol.
"Kalau ini diukur, puluhan juta rakyat Indonesia yang punya problem ini, sebenarnya obatnya bisa ditangani di puskesmas. Enggak usah sampai kena stroke, apa cancer, cuci darah, segala macem. Ini yang kita mau kejar duluan sebenarnya," ujar Budi di Jakarta, Kamis (9/1) lalu.
Pelaksanaannya akan dilakukan di puskesmas yang kini jumlahnya ada sebanyak 10 ribu unit. Serta dimungkinkan melibatkan klinik swasta yang saat ini ada 15 ribu sampai 20 ribu.
Berita Terkait
-
Ramai Dicap Buzzer Jokowi, Denny Siregar Tertawa Rudi Valinka Jabat Stafsus Menkomdigi: Cita-cita Akhirnya Tercapai
-
Kritik Raffi Ahmad Dikawal Patwal Arogan, JJ Rizal Murka: Badut Entertaiment Naik Kelas, Republik jadi Sirkus Comberan
-
Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai Gegara Nunggak SPP, Menko PMK: Saya Belum Monitor
-
Susi Pudjiastuti Nangis Kejer Sikapi soal Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai Gegara Nunggak SPP
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina