Suara.com - Korea Selatan pada hari Senin memecat setidaknya empat komandan militer senior terkait dengan dekrit darurat militer yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Yonhap.
Presiden Yoon Suk Yeol sendiri telah dimakzulkan bulan lalu.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, pejabat militer yang dipecat mencakup Letnan Jenderal Yeo In-hyung, Kepala Komando Kontraintelijen Pertahanan; Mayor Jenderal Moon Sang-ho, Kepala Komando Intelijen Pertahanan; Letnan Jenderal Lee Jin-woo, Kepala Komando Pertahanan Ibu Kota; dan Letnan Jenderal Kwak Jong-keun, Kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat.
Keempatnya diduga terlibat dalam operasi darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024.
Keputusan pemecatan ini diambil sembari menunggu tinjauan hukum terkait potensi tindakan disipliner terhadap Jenderal Park An-su, Kepala Staf Angkatan Darat, yang menjabat sebagai komandan darurat militer saat itu.
Pemerintah direncanakan akan secara resmi memberi tahu keempat komandan itu pada hari Selasa (21/1) ketika keputusan ini mulai diterapkan.
Sebelumnya pada hari yang sama, polisi Korea Selatan menggerebek kantor kepresidenan untuk mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon.
Presiden yang sudah dimakzulkan kini dipindahkan ke sel isolasi di Pusat Penahanan Seoul setelah ditangkap secara resmi.
Yoon dipindahkan ke sel isolasi berukuran 12 meter persegi di pusat penahanan Uiwang, yang terletak di selatan Seoul, pada hari Minggu (19/1), setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapannya, menurut Komisaris Jenderal Layanan Koreksi Korea, Shin Yong-hae.
Baca Juga: Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang Ditangkap karena Penyalahgunaan Kekuasaan
Sel tersebut, yang biasanya dapat menampung lima atau enam orang, memiliki ukuran yang sama dengan sel yang digunakan oleh mantan presiden yang ditahan, kata Shin kepada para anggota parlemen.
Yoon menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap secara resmi saat masih menjabat.
Penangkapannya terjadi setelah pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan pada hari Minggu untuk memperpanjang masa penahanannya terkait upaya pemberlakuan darurat militer yang gagal pada bulan lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Pendukung Presiden Korea Selatan Serbu Ruang Sidang, 45 Ditangkap
-
Dramatis! Nasib Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Ditentukan, Terancam Ditahan 20 Hari
-
Yoon Suk Yeol Ditangkap, Korea Selatan Cetak Rekor: Kepemimpinan Tiga Presiden dalam Satu Bulan
-
Yoon Suk Yeol Akhirnya Hadir di Pengadilan Terkait Penahanan dan Gagalnya Usaha Darurat Militer
-
Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang Ditangkap karena Penyalahgunaan Kekuasaan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!