Suara.com - Nelayan Banten, Kholid menjadi salah satu nelayan terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Namanya seketika mencuat usai kasus yang belakangan ini ramai jadi perbincangan, yaitu soal pagar laut misterius 30 km di Pantai Utara Tangerang, Banten.
Proyek yang dianggap akan membesarkan nama pemerintah ini justru menjadi pukulan hebat bagi masyarakat Banten.
Hal ini diakui oleh Kholid, bahkan pihaknya menyebut bahwa penderitaan yang dialaminya kini melebihi di zaman Belanda.
“Rakyat di sekitar Banten itu menjadi menderita,” aku Kholid, dikutip dari kanal youtube Abraham Samad, Senin (20/1/25).
Kholid mengaku jika kini dirinya bak dibawa di kehidupan jaman si Pitung, yang kemana-mana harus mengamankan dirinya dengan membawa senjata golok.
“Menderitanya itu melebihi waktu jaman Belanda. Sampai saya itu merasa, kok saya ini dibawa di kehidupan jaman Si Pitung, harus berhadapan dengan preman, harus tiap malam saya keluar atau jalan kemana aja bawa golok, karena keadaan di sana sudah tidak aman,” urainya.
Kholid mengatakan bahwa apa yang ia alami kini sudah disebut menjadi sebuah penjajahan bagi Masyarakat Banten.
“Ini namanya penjajahan, mangkanya saya siap mati, saya tidak mau dijajah,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Bongkar! 600 Personel TNI AL dan Nelayan Cabut Pagar Laut
Kholid berharap jika ke depannya pemerintah bisa segera mencari titik tengah dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Terakhir saya mau ngomong ini sama negara, kalau negara tidak berani sama korporasi, lingkaran yang kecil itu, saya yang akan melawan. Saya akan kerahkan rakyat Banten untuk melawan,” ujarnya.
“Inget itu, walaupun kecil saya berani,” tandasnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan