Suara.com - Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2005-2010, Said Didu kembali bersuara soal proyek pembebasan lahan di luar area Proyek Strategis Nasional (PSN).
Said Didu masih memperjuangkan hak-hak masyarakat yang kini disebut terkepung oleh para petinggi.
Mereka dipaksa untuk menerima keinginan para petinggi, yang mungkin jauh sekali dari angan-angan masyarakat Serang, Banten.
“Dulu waktu masih mengharapkan dukungan rakyat, rumah rakyat dibeli 3-4 juta per meter. Setelah dapat dukungan rakyat, yang belum pindah dikepung, dibikin banjir, susah semua. Setelah itu dipaksa hanya mau diganti ratusan ribu,” ujar Said, dikutip dari kanal youtubenya, Selasa (21/1/25).
“Harusnya kan di atas harga yang lama dong, kan orang-orang di sini sudah lama menderita,” sambungnya.
Said Didu berharap jika nasib warga Banten yang terkena dampak PIK ini diilhat bahkan keluh kesahnya didengar langsung oleh pemerintah.
“Saya berharap pemerintah Prabowo mendengar, ada 2000 rakyat muara ini sudah dikepung,” harapnya.
Dengan datang langsung ke lokasi, melihat situasi yang ada, Said Didu sontak miris dan menyebut nasibnya mendekati warga Gaza.
“Mungkin penderitanya mendekati saudara kita di Gaza,” ucapnya.
Baca Juga: Siapa Dalang Penerbitan HGB Pagar Laut Tangerang Dekat PSN PIK 2?
Said Didu mengatakan jika kini warga Banten yang sudah terkepung itu sedang berjuang hidup menghadapi maut bak warga Gaza.
“Di Gaza sana menghadapi maut, di sini juga menghadapi maut, dengan ketegangan hidup seperti ini setiap hari,” ujarnya.
“Rakyat terpaksa harus menerima untuk dipindah dari tempat kelahirannya, karena tidak ada pilihan lain,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah