Suara.com - Lembaga kemanusiaan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama para mitranya sedang memanfaatkan setiap peluang dari gencatan senjata untuk meningkatkan pengiriman bantuan dan layanan kepada warga Gaza. Ini termasuk mengevaluasi kerusakan bagi mereka yang kembali ke rumah dan menemukan tempat tinggal mereka hancur.
Pada hari Rabu (22/1), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan bahwa mereka sedang memperluas dukungan bagi penduduk di seluruh Jalur Gaza, mempercepat pasokan bantuan, dan memperbesar kapasitas penyimpanan serta layanan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa. Mereka juga mendistribusikan paket makanan, tepung, dan berupaya membuka kembali toko roti.
Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyampaikan informasi kepada wartawan mengenai upaya PBB dalam membantu masyarakat yang terdampak di Jalur Gaza. Ia menjelaskan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh PBB di wilayah konflik dan pascakonflik, seperti membersihkan puing reruntuhan, menjinakkan ranjau, serta penanganan senjata yang tidak meledak.
Haq menambahkan bahwa PBB saat ini berada di tahap awal, yaitu tahap evaluasi, dan menyatakan bahwa upaya ini memerlukan waktu.
Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA) melaporkan hampir 1.000 truk masuk ke Gaza pada hari kedua gencatan senjata, dengan 118 truk membawa lebih dari 53.000 paket makanan untuk warga di Khan Younis dan tempat penampungan UNRWA di Deir al Balah.
Dana Kependudukan PBB (UNFPA) juga melaporkan pengiriman 20 truk yang membawa pasokan penting, termasuk untuk kelahiran yang aman dan perawatan kebidanan darurat, ke Deir al Balah. Sementara itu, 20 truk lainnya mengantarkan bantuan ke Gaza utara.
UNOPS telah mendistribusikan bahan bakar untuk memastikan layanan penting seperti kesehatan dan pemompaan air dapat beroperasi dengan generator cadangan saat tidak ada listrik. OCHA juga menyatakan dukungan untuk perbaikan infrastruktur, termasuk sumur air dan fasilitas desalinasi.
OCHA mencatat bahwa para mitra kemanusiaan sedang melakukan evaluasi cepat di area yang baru dapat diakses untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak masyarakat, seperti air, sanitasi, dan layanan kesehatan. Mereka juga meningkatkan pengawasan penyakit.
Ditambahkan bahwa OCHA berencana mendirikan titik-titik stabilisasi trauma untuk menangani darurat dan menugaskan tim perawatan khusus.
Baca Juga: 20 Tahun untuk Membersihkan Puing? Masa Depan Suram Menanti Penduduk Gaza
Sementara itu, di Tepi Barat, OCHA memperingatkan bahwa operasi Israel di Jenin mengancam keselamatan warga dan merusak infrastruktur esensial. Sepuluh orang dilaporkan tewas dan banyak yang terluka.
Operasi militer yang dimulai pada hari Selasa melibatkan serangan udara dan taktik letal lainnya yang tampaknya melanggar standar hukum. OCHA menerima laporan tentang semakin banyak orang yang terpaksa meninggalkan kamp Jenin akibat operasi Israel yang berlanjut dan kekurangan air.
Rumah Sakit Pemerintah Jenin kini terputus dari pasokan air dan listrik, sehingga tergantung pada cadangan air yang mulai menipis. OCHA menyatakan bahwa para mitra kemanusiaan akan segera mengisi ulang cadangan air di rumah sakit tersebut setelah situasi keamanan memungkinkan.
Berita Terkait
-
Australia Desak Israel Hentikan Genosida di Palestina: Ancaman Putus Hubungan Diplomatik
-
Israel Tewaskan 2 Warga Palestina Terkait Serangan Bus yang Telan 3 Korban Jiwa
-
Runtuhnya Keamanan Israel? Pejabat Tinggi Mundur Massal Pasca Serangan Hamas
-
Baku Tembak di Tepi Barat: 2 Militan Tewas, Tentara Israel Terluka
-
20 Tahun untuk Membersihkan Puing? Masa Depan Suram Menanti Penduduk Gaza
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian