Suara.com - Said Didu belakangan menjadi tokoh yang masih terus vokal membongkar masalah pagar laut ilegal di perairan Tangerang, Banten. Namun, Said Didu mengaku tindakannya itu justru mendapatkan perlawanan dari Kepala Desa (Kades), Kohod, Arsin bin Sanip yang diklaim telah menggerakkan para preman.
Hal itu diungkapkan oleh Said Didu lewat unggahan di akun X pribadinya, Minggu (26/1/2025) kemarin.
"Kades ini paling keras melawan perjuangan membuka kasus PIK-2," cuit Said Didu dilihat Suara.com, Senin (27/1/2025).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu juga mengunggah sejumlah foto berupa spanduk yang berisi pesan penolakan yang diklaim dilakukan warga sekitar terhadapnya.
"Sampai sekarang di Desa Kohod dan Desa lain di bawah "komando" yang bersangkutan masih pasang berbagai foto saya," tulisnya.
Lewat cuitannya tersebut, Said Didu juga mengaku pernah dikejar-kejar oleh preman yang diduga orang suruhan Kades Arsin.
"Saya sudah berkali-kali dikejar preman mereka jika saya datang ke Desa tersebut," bebernya.
Sontak cuitan Said Didu langsung diramaikan para netizen dengan beragam komentar. Namun, rata-rata netizen ikut memberikan dukungan kepada Said Didu. Sebaliknya, nama Kades Kohod pun lantas menjadi bulan-bulanan netizen dan dicap sebagai pengkhianat bangsa. Bahkan, ada netizen yang menguliti Kades Kohod karena diduga tajir dan bergaya hedon.
"Dari dulu sudah ada penghianat bangsa seperti lurah kohod itu," tulis akun @Im*********.
"Seorang aparatur desa pasang badan utk kepentingan pemberi kemewahan dalam hidupnya. Kehed!" geram akun @ad******.
"Kades preman dan Mafia," celetuk akun @Il*********.
"Wih tajir benar sekelas kades," timpal akun @Dj****** disertai unggahan foto kolase Arsin dengan sederet mobil mewah.
Tag
Berita Terkait
-
Rela Makan Nasi Kotak di Tengah Lautan, Aksi Heroik Petugas Pembongkar Pagar Laut Bikin Terenyuh: Ya Alllah...
-
Sebut Sertifikat Ilegal Pagar Laut Berbau Korupsi-Kolusi, Mahfud MD: Aneh, Kok Aparat Tak Bersikap Tegas?
-
Ngotot Sebut Pagar Laut Dulunya Empang, Begini Adu Argumen Kades Kohod Vs Menteri ATR Nusron Wahid
-
Eks Menteri ATR Hadi-AHY 'Buang Badan' soal HGB Pagar Laut? Akbar Faizal Sindir Pejabat Cuma Gagah di Kamera
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut