Suara.com - Hampir 40 jenazah telah dibawa ke kamar mayat rumah sakit setelah insiden penyerbuan di Maha Kumbh Mela, India utara, pada Rabu (29/1). Tragedi ini terjadi saat puluhan juta orang berkumpul untuk mandi di sungai suci pada hari paling sakral dari festival yang berlangsung selama enam minggu.
Menurut tiga sumber kepolisian yang berbicara kepada Reuters, jenazah terus berdatangan ke kamar mayat Rumah Sakit Moti Lal Nehru Medical College lebih dari 12 jam setelah insiden terjadi. Hingga kini, pemerintah belum mengumumkan jumlah korban secara resmi.
"Lebih banyak jenazah berdatangan. Kami memiliki hampir 40 jenazah di sini. Kami juga memindahkan mereka keluar dan menyerahkannya kepada keluarga satu per satu," ujar salah satu sumber kepolisian.
Perwira polisi senior Vaibhav Krishna menolak memberikan jumlah korban secara resmi, dengan alasan bahwa petugas masih sibuk mengelola situasi di lapangan.
Sementara itu, keluarga korban yang putus asa mengantre untuk mengidentifikasi kerabat mereka yang tewas akibat desak-desakan. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa insiden ini terjadi karena kepadatan yang luar biasa saat para penyembah berbondong-bondong menuju pertemuan tiga sungai suci. Penutupan rute ke air juga menyebabkan kepanikan, membuat banyak orang terhenti dan pingsan karena sesak napas.
"Terjadi keributan, semua orang mulai mendorong, menarik, dan memanjat satu sama lain. Ibu saya pingsan... lalu saudara ipar saya. Orang-orang menabrak mereka," ujar Jagwanti Devi, seorang penyintas berusia 40 tahun.
Di Rumah Sakit SRN Prayagraj, tempat beberapa korban luka dirawat, seorang pejabat menyebutkan bahwa banyak korban meninggal karena serangan jantung atau penyakit penyerta seperti diabetes.
"Orang-orang datang dengan patah tulang, fraktur... Beberapa pingsan di tempat dan dibawa dalam keadaan meninggal," kata pejabat tersebut yang enggan disebutkan namanya.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa pejabat setempat telah dikerahkan untuk membantu para penyintas. Namun, ia tidak menyebutkan jumlah pasti korban tewas.
Baca Juga: Desak-desakan Maut di Kumbh Mela India, 15 Jemaah Tewas Terinjak-injak
Sementara itu, Yogi Adityanath, Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, menjelaskan bahwa penyerbuan terjadi ketika beberapa penyembah mencoba melompati barikade yang dipasang untuk mengendalikan kerumunan. Insiden tersebut terjadi antara pukul 01.00 hingga 02.00 dini hari waktu setempat.
Di lokasi kejadian, suasana haru terlihat jelas. Beberapa orang terduduk di tanah sambil menangis, sementara yang lain melangkahi barang-barang yang ditinggalkan oleh mereka yang berusaha melarikan diri dari kepanikan massa. Tragedi ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya manajemen massa dalam acara keagamaan berskala besar seperti Maha Kumbh Mela.
Berita Terkait
-
Desak-desakan Maut di Kumbh Mela India, 15 Jemaah Tewas Terinjak-injak
-
Panggung Kayu Runtuh Saat Pertemuan Keagamaan di India, Lima Orang Tewas dan Puluhan Terluka
-
Jens Raven Berharap Dapat Menit Bermain Lebih saat Lawan India
-
Pesona Tesla Model 3 Jadi Mobil Jenazah, Interiornya Mewah
-
Jenazah WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Segera Dipulangkan ke Riau
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 54 Jasad Ditemukan, Tim SAR Kejar Waktu Evakuasi 4 Korban Terjepit
-
Polisi Terima 55 Kantong Mayat Tragedi Ponpes Al Khoziny, 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh!
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?