Suara.com - Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal Gaungkan Keadaan Darurat Nasional Judi Online, Usai Satu Keluarga Tewas di Tangerang
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syamsu Rizal mendesak ditetapkannya keadaan darurat nasional judi online atau judol setelah satu keluarga ditemukan meninggal dunia yang diduga karena bunuh diri di Ciputat Timur Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu.
Meninggalnya korban yang terdiri dari AF (31), YL (28), dan AH (3) diduga kuat berkaitan dengan judol.
"Ayah, ibu, dan anak berumur tiga tahun meninggal bersama. Implikasi dari adanya judol ini luar biasa dan termasuk kategori extra ordinary crime,” kata Rizal pada Sabtu (1/2/2025).
Ia mengemukakan bahwa judol tidak hanya memberikan dampak sosial, tapi juga dampak ekonomi.
Hal tersebut merujuk pada laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK, setidaknya lebih dari Rp 1 triliun uang judol lari ke luar negeri.
“Bayangkan saja, setengah mati kita ajak investor masuk menanam modal sementara uang kita yang lain dibawa kabur. Bahkan Presiden membuat Inpres pembatasan perjalanan luar negeri. Tapi kita lupa kalau ada yang mesti dijaga supaya uang tidak tergerus keluar,” ujarnya.
Dia mengungkap dari 270 juta masyarakat Indonesia, sebanyak 40 juta orang telah terdampak judi online. Ironisnya, sebagian besar dari mereka berusia produktif.
"Mereka tidak melakukan kegiatan yang produktif tapi malah terjebak permainan judol yang menyesatkan,” katanya.
Baca Juga: Sekeluarga Tewas Diduga Terlilit Judol dan Pinjol, Abdullah PKB: Negara Jangan Tutup Mata
Untuk itu Rizal mendesak, penanganan judol tidak hanya dilakukan secara parsial, tapi seluruh pemangku kepentingan harus turut serta memberantasnya. TNI menurutnya juga harus dilibatkan karena sudah mengancam ketahanan nasional.
"Presiden sudah harus bikin aturan ini dalam keadaan darurat nasional,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Sekeluarga Tewas Diduga Terlilit Judol dan Pinjol, Abdullah PKB: Negara Jangan Tutup Mata
-
Di Balik Pemeriksaan Budi Arie: Mengurai "Benang Kusut' Dugaan Suap dan Gratifikasi Pengamanan Situs Judol di Komdigi
-
Dugaan Gratifikasi Budi Arie Terkait Skandal Judol di Komdigi, 15 'Orang Dalam' Sudah Dikorek Polisi
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak