Suara.com - Pada Minggu (2/2), Mesir menegaskan bahwa mereka memiliki “visi yang jelas” untuk rekonstruksi Jalur Gaza yang rusak akibat perang, tanpa memindahkan warga Palestina dari wilayah tersebut.
"Upaya Mesir terkait Gaza tetap berlanjut dan tidak akan terhenti dalam memenuhi syarat spesifik dari perjanjian gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap," ungkap Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dalam konferensi pers di Kairo bersama Menlu Djibouti, Mahamoud Ali Youssouf.
"Kami memiliki visi yang jelas untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa ada penduduk yang harus meninggalkan tanah mereka," tambahnya.
Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke Mesir dan Yordania, menyebut wilayah tersebut sebagai "lokasi yang hancur" akibat perang Israel. Namun, usulan ini ditolak keras oleh Kairo dan Amman.
Dalam pertemuan menteri luar negeri enam negara Arab di Kairo pada Sabtu (1/2), para pejabat dengan tegas menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dan kembali menyerukan penerapan solusi dua negara untuk merespons konflik Israel-Palestina.
Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata mulai diberlakukan di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan sementara konflik yang telah merenggut hampir 47.500 nyawa, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Menlu Mesir juga menekankan bahwa tidak ada alasan untuk eskalasi militer di Laut Merah setelah gencatan senjata di Gaza.
"Kami menekankan pentingnya menjaga keamanan Laut Merah dan kebebasan navigasi maritim, serta menolak kehadiran militer dari negara mana pun yang tidak berbatasan langsung dengan Laut Merah," jelasnya.
Ketegangan di Laut Merah mulai mereda setelah perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: Setelah 8 Bulan Terkurung, Warga Gaza yang Sakit Akhirnya Bisa Berobat ke Mesir
Selama perang, kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal kargo Israel atau yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah sebagai bentuk dukungan bagi Palestina.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Djibouti pada Minggu pagi untuk membahas kerjasama bilateral serta perkembangan terbaru di Somalia dan kawasan Laut Merah, seperti yang dinyatakan oleh pihak kepresidenan.
Ketegangan antara Ethiopia dan Somalia meningkat sejak Januari 2024, setelah Addis Ababa menandatangani perjanjian dengan Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia, untuk menggunakan Pelabuhan Berbera di Laut Merah.
Sejak itu, Turki aktif berperan sebagai mediator untuk meredakan ketegangan antara kedua negara.
Mesir dan Ethiopia juga masih terlibat dalam sengketa yang telah berlangsung selama sepuluh tahun terkait pembangunan bendungan di Sungai Nil, di mana Kairo khawatir proyek tersebut akan secara signifikan mengurangi alokasi air Sungai Nil bagi Mesir, sedangkan Ethiopia berargumen bahwa bendungan tersebut sangat penting bagi pembangunan negaranya.
Berita Terkait
-
Tahanan Israel Puji Perlakuan Baik Hamas Selama di Gaza: "Mereka Penuhi Semua Kebutuhanku"
-
Anak-anak Palestina Jadi Korban Serangan Israel di Gaza Pasca Gencatan Senjata
-
PM Qatar Desak Israel dan Hamas Segera Memulai Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
-
4 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Terbaru Israel di Jalur Gaza
-
Setelah 8 Bulan Terkurung, Warga Gaza yang Sakit Akhirnya Bisa Berobat ke Mesir
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN