Suara.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono menyampaikan akan berkirim surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani berkaitan penyesuaian anggaran IKN.
Hal itu dikatakan Basuki usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai IKN di Istana Kepresidenan Jakarta.
Melalui pertemuan tersebut, Basuki menyampaikan ada permintaan penyesuaian anggaran IKN. Hal itu merujuk dari keputusan ratas pada 21 Januari, sebelum keluarnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN/APBD 2025.
"Jadi nanti kami akan mengirim, kami sudah diminta untuk berkirim surat kepada menteri keuangan untuk menyesuaikan sesuai dengan yang disetujui oleh bapak presiden Rp 6,3 triliun plus Rp 8,1 triliun," kata Basuki usai rapat, Senin (3/2/2025).
Basuki menyampaikan alokasi pagu anggaran IKN sebesar Rp6,3 triliun. Tetapi dalam perjalannya diperlukan tambahan anggaran Rp8,1 triliun untuk memulai pekerjaan infrastruktur yudikatif dan legislatif.
"Nah itu besok akan segera kami surat, mengirim surat pada bu menteri keuangan sesuai dengan arahan bapak presiden pada sore hari ini," sambung Basuki.
Sebelum memulai rapat, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono turut menanggapi anggaran OIKN yang dipangkas 75 persen dari pagu total Rp6.395.534.826.000, yakni sebesar Rp4.811.095.000.000.
AHY menekankan pentingnya memprioritaskan sesuatu yang urgensi. Ia mengatakan semua kementerian/lembaga, termasuk yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dan pembangunan IKN menghadapi berbagai penyesuaian.
Hal itu, lanjut AHY, menuntut kementerian/lembaga untuk benar-benar mengkaji rancang awal atau yang sudah berjalan selama ini.
Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 2024 Akan Dilakukan oleh Presiden Prabowo, Kapan Waktunya?
"Penekanannya tentu tidak boleh ada yang tidak efisien atau yang sering disebut kebocoran oleh bapak presiden, termasuk juga kita harus bijak untuk menentukan mana yang memiliki urgensi terlebih dahulu," kata AHY sebelum rapat mengenai IKN di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/2/2025).
AHY menekankan bahwa prioritas saat ini ialah mengkaji dan melakukam evaluasi kembali.
"Dan ini juga membutuhkan kesediaan dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk tentunya dalam sektor infrastruktur, kan tidak bicara, tidak hanya bicara IKN ya tapi juga pembangunan berbagai projek lainnya," kata AHY.
"Apakah projek yang sudah berjalan secara reguler selama ini, pemeliharaan termasuk juga hal-hal yang mau dibangun baru ke depan. Jadi ini harus kita evaluasi semua," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting