Suara.com - Langkah berani Komjen Pol Agus Andrianto baru-baru ini menjadi sorotan publik. Sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, ia mengambil keputusan tegas dengan mencopot sekitar 30 pejabat imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Lantas, seperti apa silsilah keluarga Agus Andrianto?
Langkah ini dilakukan menyusul laporan terkait 44 kasus pungutan liar yang menimpa Warga Negara China. Keputusan tersebut menegaskan komitmen Agus dalam memberantas praktik korupsi dan meningkatkan integritas di bawah kementeriannya.
Di balik sosoknya yang tegas dan berwibawa, Agus Andrianto memiliki latar belakang keluarga yang menarik dan penuh nilai-nilai luhur. Ia lahir di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dalam keluarga sederhana yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan kerja keras. Berikut ulasan selengkapnya.
Profil Agus Andrianto
Agus Andrianto adalah salah satu tokoh inspiratif di Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Lahir di Kabupaten Blora pada 16 Februari 1967, Agus tumbuh dalam lingkungan keluarga sederhana namun penuh nilai-nilai luhur.
Sosoknya dikenal tegas, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan berbagai tugas yang diamanahkan, baik di bidang kepolisian maupun di posisi strategis lainnya.
Latar Belakang Keluarga Agus Andrianto
Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara yang dilahirkan oleh pasangan Sukarsono dan Sri Sudaryati. Keluarga ini memiliki ciri khas unik dalam pemberian nama. Keenam anak laki-laki diberi nama depan "Agus," sementara enam anak perempuan diberi nama depan "Sri."
Baca Juga: Rekam Jejak Menteri Agus Andrianto, Disorot Usai Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta
Hal itu dilakukan oleh Sukarsono dan Sri Sudaryati karena mereka meyakini bahwa nama "Agus" memberikan kesan maskulin yang kuat dan cocok untuk anak laki-laki, sedangkan "Sri" mengandung makna feminin yang anggun untuk anak perempuan.
Sukarsono, ayah Agus, adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang terakhir menjabat sebagai camat di Kecamatan Banjarejo, Blora, sebelum pensiun pada tahun 1982. Kehidupan keluarga mereka sederhana, namun penuh semangat kerja keras dan disiplin.
Dari semua saudara kandungnya, hanya Agus Andrianto yang memilih jalur karier di kepolisian. Keputusan Agus untuk bergabung di Akademi Kepolisian (Akpol) setelah lulus dari SMA 1 Blora menjadi titik awal perjalanan hidupnya yang menginspirasi.
Pendidikan Agus Andrianto
Agus sebenarnya bercita-cita menjadi pegawai kantor pos. Namun, nasib berkata lain ketika ia diterima di Akpol. Keberhasilannya masuk ke akademi bergengsi ini menjadi kebanggaan besar bagi keluarganya, meskipun ada rasa penyesalan pribadi yang ia rasakan.
Ibunya, Sri Sudaryati, meninggal dunia sebelum Agus lulus dari Akpol, sehingga ia merasa belum sempat membahagiakan ibunya dengan prestasi yang diraih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat