Pengaduan pemakzulan terhadap wakil presiden difokuskan pada ancaman pembunuhan yang dia buat terhadap presiden, istrinya, dan ketua DPR tahun lalu, penyimpangan dalam penggunaan dana intelijen kantornya, dan kegagalannya untuk melawan agresi Tiongkok di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Dia mengatakan dalam konferensi pers daring pada 23 November bahwa dia telah menyewa seorang pembunuh untuk membunuh Marcos, istrinya, dan Romualdez jika dia dibunuh, ancaman yang dia peringatkan bukanlah lelucon.
Dia kemudian mengatakan bahwa dia tidak mengancamnya, tetapi menyatakan kekhawatiran akan keselamatannya sendiri. Namun, pernyataannya memicu penyelidikan dan masalah keamanan nasional.
Tuduhan korupsi terhadapnya juga berasal dari penyelidikan DPR yang berlangsung selama sebulan dan disiarkan di televisi atas dugaan penyalahgunaan dana rahasia dan intelijen sebesar 612,5 juta peso ($10,5 juta) yang diterima oleh kantor Duterte sebagai wakil presiden dan sekretaris pendidikan. Dia telah meninggalkan jabatan pendidikan tersebut setelah perbedaan politiknya dengan Marcos semakin dalam.
Dia juga dituduh memiliki kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dan gagal melaporkan kekayaannya sebagaimana diharuskan oleh hukum. Dia menolak untuk menanggapi pertanyaan secara rinci dalam sidang yang menegangkan di televisi tahun lalu.
Pengaduan pemakzulan tersebut menuduh Duterte telah merusak kebijakan pemerintah Marcos, termasuk deskripsinya tentang penanganan pemerintah atas sengketa teritorial dengan Beijing di Laut Cina Selatan sebagai "kegagalan." Pengaduan tersebut juga menyebutkan kebungkamannya atas tindakan Cina yang semakin tegas di perairan yang disengketakan tersebut.
"Keengganan dan kebungkamannya yang nyata atas masalah Laut Filipina Barat, sebuah masalah yang menyerang inti kedaulatan Filipina, sangat bertentangan, dia terlalu banyak bicara mengenai isu-isu lain,” kata petisi pemakzulan tersebut, menggunakan nama Filipina untuk perairan yang disengketakan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Pemakzulan Wapres Filipina Jadi Sorotan, Publik Minta Gibran Berhati-hati: Semoga Nular
-
Mengenal Sosok Wapres Sara Duterte: Dinasti, Kontroversi Hingga Dinamika Politik Filipina
-
Tuduhan Konspirasi Pembunuhan hingga Korupsi Guncang Filipina, Ada Apa Dengan Wapres Sara Duterte?
-
215 DPR Setujui Pemakzulan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte, Nasibnya di Tangan Senat
-
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Dimakzulkan atas Dugaan Korupsi dan Ancaman Terhadap Presiden
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah