Suara.com - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menginstruksikan militer pada hari Kamis untuk segera menyiapkan rencana yang memungkinkan warga Gaza meninggalkan wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana ambisius untuk mengambil alih Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina yang tinggal di sana.
Dukungan Netanyahu Terhadap Usulan AS
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Rabu menyatakan dukungannya terhadap gagasan Presiden Trump. Dalam wawancara dengan Fox News, Netanyahu menegaskan, "Ide sebenarnya adalah mengizinkan warga Gaza yang ingin pergi untuk pergi. Maksud saya, apa yang salah dengan itu? Mereka dapat pergi, mereka kemudian dapat kembali, mereka dapat pindah dan kembali lagi. Namun, Anda harus membangun kembali Gaza." Menurut Netanyahu, gagasan tersebut patut diteliti lebih lanjut untuk menciptakan masa depan yang berbeda bagi semua pihak, meskipun rincian implementasinya masih belum jelas.
Rencana Trump untuk Gaza
Dalam pernyataannya pada Selasa, Presiden Trump mengusulkan agar Gaza diubah menjadi "Riviera Timur Tengah" setelah wilayah tersebut hancur akibat hampir 16 bulan pemboman Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.000 orang, menurut penghitungan Palestina. Usulan ini dianggap bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahun dan segera menuai kontroversi dari berbagai kalangan internasional.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, memuji gagasan tersebut sebagai pemikiran yang "di luar kebiasaan" dan bersejarah. Meskipun demikian, Leavitt menegaskan bahwa presiden belum berkomitmen untuk mengerahkan pasukan darat di Gaza. Ia juga mengklarifikasi bahwa rencana Trump mencakup relokasi sementara warga Gaza, bukan pemindahan permanen ke negara-negara tetangga, dengan tujuan untuk memungkinkan proses rekonstruksi dan pembersihan puing-puing.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga mengonfirmasi bahwa rencana tersebut memang dirancang agar warga Gaza meninggalkan wilayah sementara waktu selama proses rekonstruksi berlangsung.
Kontroversi dan Reaksi Internasional
Meskipun mendapat dukungan dari Netanyahu, banyak pihak meragukan kelayakan usulan Trump. Beberapa pakar menilai bahwa langkah tersebut dapat melanggar hukum internasional, sementara aktivis hak asasi manusia menyebutnya sebagai bentuk "pembersihan etnis." Opini publik di Amerika Serikat juga diduga menentang keterlibatan baru di zona konflik, terutama setelah pengalaman panjang intervensi militer di Irak dan Afghanistan.
Presiden Trump, yang selama kampanye pemilu 2024 menekankan komitmennya untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai "perang konyol," kini menghadapi tantangan besar dalam merealisasikan rencana ambisiusnya terhadap Gaza. Hingga kini, masih menjadi tanda tanya apakah usulan tersebut akan dilaksanakan atau hanya menjadi strategi negosiasi politik di panggung internasional.
Berita Terkait
-
AS Rencanakan Penarikan Pasukan dari Suriah
-
Netanyahu Dukung Usulan Kontroversial Trump soal Pengusiran Warga Gaza: Apa yang Salah dengan Itu?
-
Jerman Tolak Pengusiran Warga Palestina dari Gaza: Melanggar Hukum Internasional!
-
Netanyahu Dukung Usulan Trump Soal Relokasi Warga Gaza
-
Sinopsis 'As You Stood By', Drama Thriller Terbaru Netflix 2025
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO