Pesawat angkut C-17 yang digunakan untuk deportasi diperkirakan memiliki biaya operasional sebesar Rs 24.95.388 ($28.500) per jam. Mengingat jarak antara AS dan India, penerbangan deportasi terbaru ini kemungkinan merupakan yang termahal sejauh ini.
Biasanya, ICE menyewa penerbangan komersial untuk operasi semacam itu. Namun, di bawah Presiden Trump, telah terjadi pergeseran yang nyata ke arah pesawat militer untuk deportasi yang menonjol
Trump telah berulang kali membingkai imigrasi ilegal sebagai "invasi" dan telah menggambarkan migran yang tidak berdokumen sebagai "penjahat" dan "orang asing." Pandangan bahwa migran dimuat ke dalam pesawat militer besar juga mengirimkan pesan garis keras.
Tindakan Pemerintah
Setelah tiba, para migran diinterogasi oleh beberapa lembaga, termasuk Kepolisian Punjab dan otoritas intelijen pusat, untuk memverifikasi catatan kriminal apa pun. Deportasi tersebut terjadi beberapa hari sebelum kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Washington, tempat imigrasi diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pembicaraan dengan Presiden Trump.
Kedua Majelis Parlemen ditunda hingga siang hari ini setelah keributan politik atas masalah deportasi.
"Masalah Anda ada pada pemerintah. Ini masalah Kementerian Luar Negeri. Subjek ini terkait dengan negara lain. Pemerintah telah mengetahuinya. Saya meminta Anda untuk tidak melakukan gangguan yang direncanakan untuk mencegah kelancaran fungsi majelis. Sesi Tanya Jawab adalah sesi penting di mana anggota mengemukakan masalah warga dan pemerintah menjawabnya," kata Ketua Lok Sabha Om Birla.
Menteri Luar Negeri S Jaishankar hari ini bertemu dengan Perdana Menteri Modi di tengah kontroversi atas insiden tersebut.
Baca Juga: Hamas Tolak Keras Rencana Trump 'Ambil Alih' Gaza: Serangan Terhadap Hak Palestina
Berita Terkait
-
Jerman Tolak Pengusiran Warga Palestina dari Gaza: Melanggar Hukum Internasional!
-
Hamas Tolak Keras Rencana Trump 'Ambil Alih' Gaza: Serangan Terhadap Hak Palestina
-
Siap Dipakai Blusukan, KTM Tampil dengan Desain Baru yang Lebih Menantang
-
Angkat Kisah Nyata, Ini Sinopsis Film Sky Force yang Dibintangi Akshay Kumar dan Veer Pahariya
-
Iran Bantah Kembangkan Nuklir, Tuding AS Rekayasa Isu Perang
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
-
Antrean Mengular, Polisi Siapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57 Tol Jakarta - Cikampek
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Ragunan Siaga Pohon Tumbang demi Keamanan Pengunjung