Suara.com - Sejumlah siswa SMA/ sederajat di 373 sekolah terancam gagal mendaftarkan diri ke universitas lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pasalnya ratusan sekolah tersebut belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai syarat mengikuti SNBP. Deadline pengisian PDSS sesuai jadwal adalah 31 Januari 2025.
Salah satu sekolah yang belum melakukan finalisasi hingga siswanya terancam tidak dapat mengikuti SNBP adalah SMK Negeri 2 Surakarta, Jawa Tengah. Melansir Instagram @soloinfo, siswa bersama orang tua murid mengadakan unjuk rasa di halaman sekolah buntut dari kelalaian ini. Spanduk berisi kritik seperti “Guru Lalai Kami Terbengkalai.”
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 kini memberikan kesempatan kepada ratusan sekolah tersebut untuk melakukan finalisasi hingga Rabu, 5 Februari 2025 pukul 15.00 WIB.
Kesempatan ini diberikan kepada sekolah yang sudah melengkapi isian data siswa yang berhak mengikuti SNPB atau eligible, seperti melengkapi nilai siswa eligible dalam 5 semester, namun belum melakukan finalisasi.
Melansir Antara, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok melalui keterangan di Jakarta, Selasa menyebutkan ke-373 sekolah tersebut dapat dibantu finalisasi PDSS-nya dengan mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada Panitia SNPMB.
Dokumen berisikan identitas sekolah (Nama Kepala Sekolah, NIP, Jabatan, NPSN, Nama Sekolah, Alamat, Kota/Kab) serta surat pertanyaan yang menyatakan pengisian PDSS telah lengkap, dan hanya tinggal finalisasi akhir saja, memberikan kuasa kepada Panitia SNPMB untuk melakukan finalisasi akhir, dan dampak yang ditimbulkan dari proses ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab sepala sekolah.
"Hingga tanggal 4 Februari 2025, pukul 15.00 WIB, sekolah yang difasilitasi sebanyak 228 sekolah dari total 373 sekolah," kata Eduart.
Eduart menegaskan pihaknya memberikan kesempatan kepada 145 sekolah lainnya untuk dapat mengirimkan dokumen tersebut ke surel halo-snpmb@bppp.kemdikbud.go.id paling lambat pada 5 Februari 2025, pukul 15.00 WIB.
Adapun bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana yang disebutkan di awal, ia menegaskan Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, dan audit sistem, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS.
Baca Juga: Guru Bikin Ratusan Siswa SMA 1 Menpawah Tak Eligible dan Gagal Ikut SNBP 2025, Apa Itu Eligible?
Panitia SNPMB memberikan fasilitas pada laman SNPMB kepada masyarakat (siswa, orang tua, sekolah, dan Dinas Pendidikan) untuk dapat melihat perkembangan pengisian PDSS oleh sekolah melalui fitur Viewer Pengisian PDSS di laman web SNPMB.
"Selain itu, informasi tentang statistik perkembangan PDSS setiap hari sudah disampaikan melalui media sosial SNPMB. Sekolah yang mengalami kendala dalam pengisian PDSS juga telah diberi fasilitas arahan dan layanan informasi oleh helpdesk dan call center," ujarnya.
Hingga penutupan jadwal pengisian PDSS pada 31 Januari 2025, pukul 15.00 WIB, Eduart memaparkan, sekolah yang telah menyelesaikan finalisasi pengisian PDSS berjumlah 21.003, atau 1.513 sekolah lebih banyak dibandingkan tahun 2024.
Demikian pula siswa yang sudah melakukan finalisasi nilai berjumlah 908.128, atau 63.465 siswa lebih banyak dibandingkan tahun 2024. "Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah sekolah yang berkomitmen penuh dan peduli terhadap jadwal dan tahapan pengisian PDSS," tutur Eduart Wolok.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Berapa Pilihan Prodi di SNBP 2025? Simak Aturan Lengkapnya!
-
Nilai SNBP UNY 2025: Cek Skor Rata-rata Rapor Agar Lolos Berbagai Prodi
-
Apakah SNBP 2025 Bisa Lintas Jurusan? Ketahui Aturan Terbarunya!
-
Daftar Nilai SNBP Unpad 2025 Semua Jurusan
-
Guru Bikin Ratusan Siswa SMA 1 Menpawah Tak Eligible dan Gagal Ikut SNBP 2025, Apa Itu Eligible?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor