Suara.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, pada Jumat (7/2/2025) menegaskan bahwa pemerintah Iran tidak akan berunding dengan Amerika Serikat.
Khamenei menyatakan bahwa berunding dengan Washington adalah tindakan yang tidak bijaksana, mengingat rekam jejak AS yang sebelumnya telah merusak, melanggar, dan mencabik-cabik kesepakatan nuklir 2015.
"Anda seharusnya tidak berunding dengan pemerintah seperti itu. Mereka tidak bijaksana, mereka tidak cerdas, mereka tidak terhormat untuk berunding," kata Khamenei dalam pertemuan dengan para komandan angkatan darat Iran.
Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah Presiden AS, Donald Trump, menyerukan perjanjian perdamaian nuklir yang terverifikasi dengan Iran, sekaligus menegaskan bahwa Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir.
Iran sendiri tetap bersikeras bahwa program nuklirnya hanya bertujuan damai dan menyangkal adanya niat untuk mengembangkan senjata atom. Khamenei menegaskan bahwa negosiasi dengan AS tidak akan menyelesaikan masalah.
"Kita harus memahami ini dengan benar: mereka seharusnya tidak berpura-pura bahwa jika kita duduk di meja perundingan dengan pemerintah itu (pemerintah AS), masalah akan terpecahkan. Tidak ada masalah yang akan terpecahkan dengan berunding dengan Amerika," kata Khamenei, mengacu pada pengalaman sebelumnya.
Ketegangan Meningkat Usai Trump Berlakukan Kembali Tekanan Maksimum
Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari, kembali menerapkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran atas tuduhan bahwa Teheran berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Pada masa jabatan pertamanya, Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), meskipun Iran tetap mematuhinya hingga satu tahun setelah penarikan AS.
Upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut sejauh ini belum membuahkan hasil. Khamenei menegaskan bahwa Iran telah membuat konsesi besar dalam negosiasi yang mengarah pada kesepakatan 2015, tetapi pada akhirnya tidak mencapai hasil yang diinginkan.
Baca Juga: Indra Sjafri Target Menang di Laga Awal Piala Asia U-20 2025, Tidak Mudah!
"Orang yang sama yang berkuasa sekarang telah merusak perjanjian itu," ujar Khamenei, merujuk pada Trump yang sebelumnya menarik diri dari JCPOA.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa Iran akan mengambil tindakan tegas jika AS mengancam atau bertindak melawan Iran.
"Jika mereka mengancam kita, kita akan mengancam mereka. Jika mereka melakukan ancaman ini, kami akan melakukan ancaman kami. Jika mereka menyerang keamanan negara kami, kami akan menyerang keamanan mereka tanpa ragu-ragu," tegasnya.
Pernyataan Khamenei ini semakin mengukuhkan sikap Iran yang enggan kembali ke meja perundingan dengan AS di bawah kepemimpinan Trump. Ketegangan antara kedua negara pun diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat.
Berita Terkait
-
Indra Sjafri Target Menang di Laga Awal Piala Asia U-20 2025, Tidak Mudah!
-
Ngerinya Iran U-20, Lawan Pertama Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 2025
-
Uni Eropa Peringatkan Sanksi AS Merupakan Ancaman Indepedensi ICC
-
Pemerintahan Trump Hanya Pertahankan 300 dari 10.000 Staf USAID
-
BI Sebut Ekonomi AS Makin Kuat, Kok Bisa?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan