Suara.com - Delhi kembali diguncang oleh aksi kekerasan brutal yang menewaskan seorang pria berusia 22 tahun. Korban, yang bekerja sebagai juru masak di acara pernikahan, mengalami penganiayaan sadis di dalam sebuah bus sebelum akhirnya dibuang di pinggir jalan di daerah Bawana, di mana ia ditemukan tewas akibat luka parah.
Peristiwa tragis ini terjadi pada 1 Februari ketika korban dan seorang temannya pulang dari bekerja di acara pernikahan di Sultanpur Dabas. Mereka menaiki bus dengan sisa makanan dari acara tersebut. Di dalam bus, terdapat pengemudi yang diidentifikasi sebagai Ashish dan dua pria lainnya, Sushant Sharma (24) serta satu orang yang belum teridentifikasi.
Menurut penyelidikan, insiden bermula ketika korban tidak sengaja menumpahkan makanan di dalam bus. Hal ini membuat Ashish marah besar. Sang sopir dan kedua rekannya kemudian menyerang korban secara brutal. Saat bus mencapai Bawana Chowk, teman korban diperbolehkan turun, tetapi korban tetap ditahan di dalam bus.
Setelah teman korban turun, para pelaku semakin beringas. Menurut kesaksian tersangka yang telah ditangkap, Sharma, sopir Ashish menggunakan batang besi untuk menyerang korban secara seksual. Selama 15 menit, korban terus dianiaya hingga tak sadarkan diri. Bus terus melaju sejauh tujuh kilometer sebelum akhirnya korban dibuang di dekat flyover Bawana.
Keesokan harinya, polisi mendapat laporan tentang seorang pria yang tergeletak tak bergerak di pinggir jalan. Korban segera dilarikan ke rumah sakit Baba Saheb Ambedkar, tetapi dokter menyatakan bahwa ia sudah meninggal dunia. Pemeriksaan medis mengungkapkan adanya luka serius di area genital korban, yang semakin menguatkan dugaan penyiksaan brutal sebelum kematiannya.
Kasus ini terbongkar setelah seorang pria melaporkan kehilangan saudaranya yang tidak kembali dari tempat kerja pada 1 Februari. Investigasi mengungkapkan bahwa korban yang ditemukan di Bawana adalah orang yang sama. Teman korban kemudian memberikan kesaksian kepada polisi tentang serangan yang terjadi di dalam bus.
Berdasarkan keterangan tersebut, polisi berhasil menangkap Sushant Sharma pada 3 Februari. Saat diinterogasi, Sharma mengakui keterlibatannya dan menjelaskan peran Ashish dalam aksi keji tersebut. Hingga saat ini, polisi masih memburu Ashish dan satu tersangka lainnya yang belum diidentifikasi.
Berita Terkait
-
Kejang-kejang usai Kepala Dihajar Pakai Balok, Remaja di Lampung Selatan Tewas di Tangan Kepala Dusun
-
Reynhard Sinaga Bakal Ditempatkan di Lapas Nusa Kambangan Jika Berhasil Dipulangkan ke Indonesia
-
Kondisi Terkini 5 Korban Kecelakaan Tol Ciawi di RSUD Ciawi
-
Kronologi Lengkap Kasus Reynhard Sinaga: Predator Seks yang Menggegerkan Inggris
-
Kecelakaan Maut Truk Muat Galon di Gerbang Tol Ciawi, KPBB: Perusahaan Harus Bertanggung Jawab!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online