Suara.com - Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa ia ingin membeli dan memiliki Jalur Gaza, dengan mengatakan wilayah pesisir itu merupakan bagian tak terpisahkan dari Palestina.
Anggota Biro Politik Hamas Izzat al-Rishq mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi bahwa pernyataan Trump mencerminkan "ketidaktahuan yang mendalam" tentang Palestina dan wilayah tersebut.
"Gaza bukanlah sebidang tanah yang bisa dibeli dan dijual; itu adalah bagian tak terpisahkan dari tanah Palestina yang kami duduki," katanya.
Ia lebih lanjut memperingatkan bahwa memperlakukan masalah Palestina dengan mentalitas pedagang tanah adalah "resep untuk kegagalan," seraya menambahkan bahwa rakyat Palestina akan menggagalkan semua rencana pemindahan dan pengusiran paksa.
"Gaza adalah milik rakyatnya, dan mereka tidak akan meninggalkannya—kecuali untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa mereka yang diduduki pada tahun 1948," kata al-Rishq, merujuk pada tanah Palestina yang diduduki Israel secara keseluruhan.
Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza, tetapi dapat mengizinkan beberapa bagian dari jalur yang dikepung itu dibangun kembali oleh negara-negara lain di Asia Barat.
“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Sejauh kita membangunnya kembali, kita dapat memberikannya kepada negara-negara lain di [Asia Barat] untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui naungan kita. Tetapi kita berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak mundur.”
“Tidak ada yang bisa dipindah kembali. Tempat itu adalah lokasi pembongkaran. Sisanya akan dihancurkan. Semuanya dihancurkan,” tambahnya.
Trump telah melontarkan gagasan AS untuk mengambil alih Gaza sejak ia menjabat pada tanggal 20 Januari. Pernyataan-pernyataannya yang gegabah telah disambut dengan gelombang kecaman dari Asia Barat dan bagian-bagian lain dunia.
Baca Juga: Serangan Brutal Israel di Tepi Barat, 31 Warga Palestina Terluka!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa tidak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Gaza keluar dari tanah air "abadi" mereka, karena Gaza, Tepi Barat, dan Timur al-Quds adalah milik Palestina.
"Tidak ada kekuatan yang dapat memaksa orang-orang Gaza keluar dari tanah air abadi mereka yang telah mereka huni selama ribuan tahun. Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Timur [al-Quds], adalah milik Palestina," kata Erdogan kepada wartawan sebelum berangkat dari Istanbul menuju Malaysia.
Ia mengatakan usulan presiden AS tentang Gaza, yang dibuat di bawah tekanan Israel, tidak layak dibicarakan. "Upaya-upaya ini sama sekali sia-sia dan tidak ada gunanya," tambahnya.
Berita Terkait
-
Donald Trump Ingin Beli Gaza? Ini Alasan di Baliknya
-
Donald Trump 'Ngebet' Ingin Bertemu Vladimir Putin
-
Trump Klaim Ingin Beli dan Miliki Gaza: Tempat Itu Akan Menjadi Indah
-
Israel Angkat Kaki Sepenuhnya dari Gaza Utara, Akui Kegagalan Misi
-
Serangan Brutal Israel di Tepi Barat, 31 Warga Palestina Terluka!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?